Kabar baiknya, brand dan perusahaan saat ini sudah memiliki aset berharga berupa data dalam jumlah besar. Data ini berasal dari berbagai sumber, seperti riwayat pembelian, interaksi pelanggan, serta aktivitas di berbagai saluran, dikumpulkan melalui Segment Customer Data Platform (CDP). Dengan adanya data yang berlimpah ini, perusahaan memiliki fondasi kuat untuk membangun profil pelanggan terpadu.
“Masalahnya, data itu tersebar di berbagai sistem dan divisi, sehingga sulit bagi brand untuk mendapatkan gambaran yang komplet tentang pelanggan,” ujar Khozema Shipchandler.
Perkaya Data, AI Buka Cakrawala
Foto: Kathryn Murphy, SVP Product, Twilio
Menjawab tantangan itu, Twilio meluncurkan tool baru yang dapat menautkan profil pelanggan dengan data-data yang relevan dari berbagai sumber, yaitu data warehouse, data lake, dan cloud. “Dengan kemampuan baru ini, Anda dapat menautkan data-data lain dengan unified profile tanpa harus menyalinnya dan Anda mendapatkan dataset yang lebih besar serta bertenaga,” jelas Kathryn Murphy.
Kemudian para pemasar dapat memanfaatkan tool Linked Audiences untuk menciptakan target audience dengan memadukan data dari data warehouse dan data perilaku pelanggan dari Segment Profil.
Ketersediaan data yang lebih kaya akan membawa brand dan perusahaan ke tahap selanjutnya, yaitu membuka potensi transformatif AI, misalnya untuk personalisasi pengalaman pelanggan.
“AI dapat melakukan hal-hal yang akan dikerjakan perusahaan ketika mereka punya banyak waktu dan talenta. AI juga akan membantu brand dan perusahaan melakukan personalisasi dalam skala besar,” Kathryn menambahkan.
Selain Customer AI Predictions dan AI Recommendations, Twilio juga kini menawarkan Generative Audiences untuk membantu perusahaan memanfaatkan AI. Kemampuan AI baru ini membantu tim pemasaran menyelesaikan pekerjaan lebih cepat tanpa banyak pelatihan. Dengan menggunakan teks dan perintah sederhana, Generative Audiences memungkinkan pengguna mendeskripsikan apa yang ingin mereka capai, dan AI akan membangunnya secara otomatis.
“Setelah itu, hasilnya dapat dihubungkan dengan API email, produk kampanye pemasaran, atau mitra pemasaran multikanal, sehingga memungkinkan pengiriman pesan pemasaran yang dipersonalisasi dalam skala besar,” jelas Kathryn Murphy.
Salah satu pelanggan Twilio yang sukses menggunakan platform Segment dan AI adalah Reliance, peritel yang merupakan bagian dari konglomerasi raksasa dari India. Reliance menggunakan CDP dari Twilio untuk mengatasi masalah dalam membidik pelanggan, yang sebelumnya dilakukan melalui lembar Excel. Menurut CTO Reliance, Anand Thakur, pendekatan lama ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga menghasilkan banyak pesan yang tidak relevan sehingga pelanggan menghapus aplikasi mereka.
Setelah beralih ke Segment dengan fitur AI yang lebih canggih, perusahaan memperoleh peningkatan yang signifikan. Dalam enam bulan pertama, jelas Anand, perusahaan mengalami kenaikan sekitar 200-250% dalam Return on Ad Spend (ROAS) pemasaran, dan konversi di CRM meningkat hingga 200%, jauh melebihi harapan awal.