Find Us On Social Media :

Beberapa Tren Penggunaan Konfigurasi Kamera Ganda di Smartphone

By Dayu Akbar, Sabtu, 23 Juni 2018 | 18:19 WIB

Normal dan Telephoto

Lensa telephoto merupakan lensa dengan focal length yang panjang. Lensa jenis ini mampu mengambil foto objek yang jaraknya jauh dan objek tersebut akan tampak lebih besar.

Lensa jenis ini digabungkan dengan lensa normal untuk mengatasi keterbatasan kamera smartphone yang sulit memiliki lensa dengan kemampuan optical zoom, mengingat desain smartphone yang tipis. Smartphone dengan kemampuan optical zoom memang ada, tetapi secara umum nilainya terbatas hanya dua kali.

Dengan menggunakan lensa telephoto, kamera smartphone bisa mengambil foto terhadap objek yang jauh tanpa harus menggunakan optical zoom. Kelemahan lensa telephoto secara umum adalah memiliki aperture yang kecil sehingga kurang bagus di kondisi cahaya minim.

Kombinasi seperti ini juga cocok digunakan untuk mengambil foto dengan bokeh. Dengan jarak fokus ke objek yang sama, padahal focal length berbeda cukup jauh, kedua lensa akan menghasilkan gambar dengan perbedaan kekaburan (blur) yang sangat nyata.

Hasil tangkapan lensa yang kabur kemudian ditampilkan sebagai latar belakang dan hasil tangkapan yang jelas difokuskan pada objek utama. Peranti lunak pengolah gambar yang ada pada smartphone kemudian mengolahnya menjadi foto dengan bokeh. Tentunya dalam mode ini, kedua kamera digunakan sekaligus.

Salah satu contoh smartphone yang menggunakan kombinasi kamera ganda ini di belakang adalah ASUS Zenfone Zoom S.

Warna dan Monokrom

Salah satu konfigurasi yang cukup unik pada kamera ganda smartphone adalah kombinasi kamera warna dan kamera monokrom. Tepatnya, kombinasi warna dan monokrom tersebut pada sensornya.

Kamera yang menggunakan sensor warna atau RGB adalah kamera normal dan bertugas untuk menangkap gambar berwarna layaknya kamera biasa di smartphone. Sementara, satu kamera lagi yang menggunakan sensor monokrom bertugas untuk menangkap gambar secara hitam putih.

Karena sensor monokrom ini tidak mengurusi masalah warna, sensor monokrom tersebut bisa menangkap cahaya lebih banyak, ketajaman lebih tinggi, dan kontras lebih baik. Pasalnya sensor warna harus membagi cahaya yang jatuh padanya ke dalam tiga warna dasar merah (red), hijau (green), biru (blue) alias RGB melalui filter. Dengan kata lain ada informasi yang hilang.

Saat mengambil gambar, sensor monokrom akan menangkap objek dengan lebih detail dan kontras. Objek tersebut akan “diwarnai” dengan warna yang ditangkap oleh sensor warna oleh peranti lunak. Dengan demikian, kombinasi kedua kamera ini akan menghasilkan gambar dengan ketajaman yang tinggi dan tingkat kontras yang baik.

Tentu saja smartphone yang menggunakan kombinasi kamera seperti itu juga bisa dimanfaatkan untuk mengambil foto dengan warna hitam putih saja, layaknya foto zaman kuno.

Contoh smartphone yang menggunakan kombinasi kamera belakang seperti ini adalah Huawei P9 dan P10. (Yahya Kurniawan)