Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan hingga pukul 13.00 WIB, ada 1.678 Base Transceiver Station (BTS) dari total 4.193 BTS yang tidak berfungsi pasca gempa bumi mengguncang di Sulawesi Tengah.
Pemerintah terkandala pasokan listrik dan daya baterai cadangan sudah habis serta tidak bisa mendukung kebutuhan opersional BTS.
Pemerintah mengungkapkan ada sebanyak 1.678 BTS yang tersebar di sembilan wilayah di antaranya Kabupaten Banggai sebanyak 163 BTS, Kabupaten Poso 150 BTS, Donggala 14 BTS, Tolitoli 172 BTS, Kabupaten Buol 3 BTS, Kabupaten Morowali 1 BTS, Kabupaten Parigi Moutong 7 BTS, dan Kabupaten Tojo Una-Una 1 BTS.
Jumlah BTS yang tidak bisa berfungsi terbanyak di Kota Palu sebanyak 1167 BTS.
Saat ini, upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di beberapa lokasi masih terkendala proses koordinasi dan adanya dampak tsunami.
Pemerintah dan operator telekomunikasi terus melakukan upaya pemulihan jaringan dengan melakukan segment transmisi Palu-Gorontalo, pemulihan koneksi IPBB, serta reroute Toli-Toli, Poso, dan Luwuk dari Palu ke Manado.
Baca Juga : Dampak Gempa Lombok Terhadap Jaringan Telekomunikasi di Indonesia
Telkomsel
Gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah membuat jaringan telekomunikasi terputus.
Saat ini Telkomsel terus berusaha memulihkan layananan telekomunikasi di Donggala dan Palu untuk kembali normal.
"Saat ini layanan komunikasi suara dibackup menggunakan sistem komunikasi radio Telkom Group. Layanan komunikasi di wilayah gempa tersebut mengalami penurunan kualitas layanan akibat terputusnya pasokan Listrik PLN," kata Denny Abidin (GM External Corporate Communication Telkomsel).
Telkomsel telah mengirimkan tim teknis yang berupaya maksimal dengan membawa mobile power sebagai perangkat penunjang catuan listrik untuk keperluan proses recovery infrastruktur jaringan komunikasi.
"TelkomGroup dan Telkomsel telah mengirimkan bantuan tim teknis untuk mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi TelkomGroup dari dan menuju Palu. Kami memohon maaf atas ketidaknyaman yang terjadi," ucapnya.
Jaringan XL
Operator telekomunikasi XL Axiatan menyatakan jaringannya aman dan dapat digunakan di Donggala dan Palu.
"Alhamdulillah kondisi jaringan kami aman, hanya beberapa site di Sulteng yang terganggu karena pasokan listrik yang dimatikan paska gempa," kata Tri Wahyuningsih (Group Head Corporate Communication XL Axiata).
"Sementara jaringan di Sulbar terpantau normal. Kami akan terus memantau kondisi di sana," lanjut dia.