Find Us On Social Media :

Mengamankan Masa Depan: Empat Tren Jaringan untuk Diperhatikan

By Administrator, Selasa, 9 Oktober 2018 | 15:31 WIB

Trend Jaringan di Masa Depan

Oleh karena itu, terdapat suatu kebutuhan untuk beralih ke sistem core cerdas baru guna mengatasi berbagai peluang dan tantangan baru. Penting bagi perusahaan untuk memodernisasi jaringan mereka, menyatukan kabel dan nirkabel, serta memanfaatkan alat bantu dan teknologi modern untuk mendigitalisasi lingkungan kerja mereka. Di tahun 2018, pasti akan terdapat suatu dorongan yang lebih besar bagi perusahaan untuk mengadopsi sistem core cerdas, yang didukung oleh sistem operasi dan lapisan keamanan yang fleksibel dan dapat diprogram sepenuhnya, namun tetap mempertahankan manajemen yang terukur dan sederhana.

2. Yang kita tabur, mungkin tidak kita tuai

Satu kesalahan langkah kecil saja hari ini bisa menyebabkan efek bola salju yang sangat berbahaya. Hal ini merupakan cerminan dari keamanan jaringan. Satu celah atau kelalaian kecil dalam upaya keamanan dapat menyebabkan pembobolan data yang menjadi topik berita utama berikutnya. Itulah sebabnya mengapa memastikan adanya visibilitas dan transparansi penuh secara menyeluruh sangatlah penting guna memblokir potensi serangan.

Meskipun lebih dari setengah perusahaan-perusahaan Asia saat ini telah mengadopsi teknologi IoT, sebanyak 84% perusahaan tersebut ternyata telah mengalami pembobolan keamanan terkait IoT. Tidak diragukan lagi bahwa IoT telah memperkenalkan tantangan keamanan baru dan bahwa perusahaan harus waspada dalam mengamankan data dan sumber daya dari serangan-serangan yang mungkin terjadi.

Pertanyaannya adalah bagaimana cara terbaik untuk menerapkan strategi keamanan IoT?

 Perusahaan enterprise perlu mengidentifikasi cara menerapkan perangkat yang lebih terperinci atau segmentasi berbasis peran bagi jaringan mereka, serta meninjau keseluruhan perubahan pada desain campus. Sebuah strategi keamanan enterprise bagi IoT harus mencakup kebijakan otomatis yang mengidentifikasi perangkat mana yang dapat terhubung, data dan aplikasi apa yang dapat mereka akses, serta siapa yang memiliki kemampuan untuk mengelola atau merawat perangkat tersebut.

Hal ini juga berarti menerapkan sebuah solusi yang mengamankan bisnis dan infrastruktur IoT perusahaan melalui pendekatan ‘closed-loop’. Idealnya, solusi tersebut harus mendukung berbagai sistem TI, sehingga memungkinkan pertahanan yang terkoordinasi di mana semua komponen dapat beroperasi sebagai satu sistem terintegrasi penuh, seperti Aruba 360 Secure Fabric. Kemampuan untuk melihat perubahan dalam perilaku perangkat dalam jangka waktu yang lama juga merupakan kunci strategi keamanan yang lengkap bagi IoT.

Menurut Indonesia Cyber Security Forum, Indonesia saat ini rentan terhadap serangan siber karena negara ini tengah mengalami kekurangan pakar keamanan siber. Salah satu sektor yang diprioritaskan untuk dilindungi dari serangan siber adalah perbankan. Seiring Indonesia terus mengalami transformasi digital, risiko serangan pun meningkat, dan kebutuhan akan upaya pengamanan yang kuat akan terus bertumbuh.

3. Petak umpet

Terlampau mudah melewatkan peluang yang tersembunyi saat kita bertekad mempertahankan kebiasaan lama. Dalam iklim bisnis yang semakin kompetitif seperti saat ini, keterlibatan pelanggan secara waktu nyata dan intuitif menjadi faktor pembeda. Semakin banyak perusahaan mencari peluang baru dengan layanan berbasis lokasi, analitik dan keterlibatan secara waktu nyata.

Seiring perusahaan mengoptimasi efisiensi operasional, mengembangkan berbagai peluang keterlibatan pengguna yang lebih besar, serta menghemat biaya, penggunaan layanan berbasis lokasi dan analitik merupakan persyaratan yang semakin dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan TI di bidang ritel, layanan kesehatan, dan perusahaan enterprise memiliki tugas untuk mengidentifikasi pola lalu lintas pengguna, serta pemanfaatan ruang dan sumber daya dengan lebih baik.

Pelacakan aset yang sederhana dan mudah digunakan di industri layanan kesehatan, ritel, dan pergudangan juga merupakan sesuatu yang sedang diselami oleh perusahaan. Penggunaan titik akses nirkabel berbasis Bluetooth Low Energy (BLE) seperti Aruba Tags akan semakin menghadirkan kemampuan untuk secara langsung memengaruhi keterlibatan bisnis dan pengguna tanpa harus menerapkan infrastruktur tambahan yang mahal.