Saat membicarakan tentang kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence), seringkali yang terbayang adalah sosok robot yang makin lama makin cerdas dan kemudian mengambil alih peradaban manusia, seperti digambarkan dalam film Terminator.
Barangkali apa yang diimajinasikan dalam film tersebut memang sedikit berlebihan. Namun, bukan berarti tidak mungkin menjadi kenyataan jika perkembangan kecerdasan buatan tersebut tidak dibatasi.
Elon Musk bahkan pada sebuah kesempatan pernah mengatakan bahwa perkembangan AI bisa saja lebih berbahaya daripada senjata nuklir. Oleh karena itu dia pun menyarankan adanya regulasi terhadap perkembangan AI.
Di luar kekhawatiran terhadap perkembangan AI, sebenarnya ada banyak hal positif yang bisa diraih dengan penggunaan AI. Dalam satu tahun terakhir bahkan perkembangan AI relatif cukup cepat dan ada beberapa perkembangan baru yang dicapainya.
Apa sajakah pencapaian AI selama setahun terakhir ini? (Yahya Kurniawan)
Belajar Pemrograman Sendiri
AI sudah jelas merupakan produk komputasi dan di balik itu pasti ada pemrogramannya. Kini AI sudah berkembang jauh lebih pesat sehingga bisa belajar coding sendiri.
Dua di antara perusahaan TI besar yang mengembangkan AI dengan kemampuan belajar coding sendiri adalah Microsoft dan Google. Produk AI yang bisa belajar pemrograman untuk mengembangkan dirinya antara lain adalah AutoML, DeepCoder, dan Bayou.
AutoML belajar pemrograman untuk mengembangkan AI yang lebih baik lagi. DeepCoder mampu membangun sebuah kode dari building block yang disediakan para pengembang. Sementara, Bayou mempelajari semua kode yang diunggah ke GitHub, lalu menggunakannya untuk membuat kode sendiri.
Belajar dan Mengembangkan Bahasa Sendiri
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR