Lebih lanjut, permasalahan besar lain yang dianggap oleh Galit bukan hanya sebatas izin yang belum pernah diajukan oleh Apple. Akan tetapi, Galit mendapat laporan bahwa suaranya juga digunakan untuk menghasilkan ucapan yang mengandung kekerasan, rasis, dan seksual.
Oleh sebab itu, Galit menganggap bahwa suaranya telah teridentifikasi dan dimanfaatkan secara negatif serta membuat orang-orang di negaranya beranggapan bahwa ucapan-ucapan tersebut memang benar diucapkan oleh Galit. Padahal, hal itu bisa terjadi berkat teknologi AI (Artificial Intelligence) yang ada di dalam Siri dan kemungkinan karena perintah dari pengguna perangkat Apple itu sendiri.
Melihat kasus ini, Apple belum banyak angkat bicara. Namun, pihak Apple beranggapan bahwa “Suara dirinya yang ada pada aplikasi Siri tidak lain adalah suku kata yang digabungkan oleh suatu algoritma.”
Meski tuntutan baru diajukan saat ini, faktanya suara Galit sudah digunakan Apple sejak bahasa Ibrani diluncurkan di Siri pada 2016 lalu. Bahkan, awal tahun ini Galit juga sudah meminta Apple untuk menghapus suaranya dari aplikasi Siri, namun sayangnya permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh pihak Apple.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR