Grab terus menggenjot pendapatan layanan antar makanan GrabFood pada tahun ini, menyusul Grab telah mendapatkan suntikan dana miliaran dolar dari sindikasi sejumlah institusi keuangan global.
Grab's Singapore Head Lim Kell Jay mengatakan GrabFood memberikan kontribusi 30 persen dari total pendapatan Grab, mengingat potensi pertumbuhan bisnis GrabFood sangat pesat pada 2019 dan beberapa tahun mendatang.
"GrabFood adalah bagian dari rencana pertumbuhan kami. Kami akan memperluas GrabFood dan bisnis pengiriman dan bergantung pada jaringan kami dengan merchant-merchant restoran dan patner kunci kami di pasar," kata Lim seperti dikutip Straits Times.
Saat ini GrabFood sedang mengeksplorasi sejumlah konsep bisnis makanan di negara-negara Asia Tenggara dan mengadopsi pendekatan lokal.
Misal, GrabFood mengandalkan makanan favorit lokal seperti durian Jenny Bakery dari Hong Kong di Singapura.
Di Vietnam, Grab berpatner dengan koki terkenan di sana untuk memperkenalkan menu lokal eksklusif yang dihadirkan di GrabFood.
Di Indonesia, Grab memilih konsep Kitchen by GrabFood untuk mendekatkan beberapa item makanan yang populer ke konsumen, sehingga bisa efektif mengurangi waktu dan jarak pengiriman.
"Para merchant harus bisa mengurangi biaya promosi secara signifikan setelah melihat perkembangan bisnis mereka," ujarnya.
Grab sendiri menargetkan pendapatan USD 2 miliar pada 2019. Sebelumnya, Grab telah menerima suntikan dana segar dari Vertex Ventures dan GGV Capital.
Kemudian, ada lebih dari USD 2,65 miliar dari portofolio seri H yang berasal dari beberapa investor kakap seperti Microsoft, Toyota, dan Booking Holdings.
Source | : | Strait Times |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR