UPDATE:
Setelah artikel ini dirilis, juru bicara Huawei Indonesia menegaskan kalau Huawei telah memperoleh lisensi permanen untuk arsitektur ARMv8. Sekadar mengingatkan, ARMv8 32/64 bit adalah mikroarsitektur yang menjadi dasar prosesor ARM sejak tahun 2012 sampai saat ini. Karena sudah mengantongi lisensi permanen ini, Huawei masih memiliki hak untuk mengembangkan ARMv8 tersebut.
Juru bicara Huawei juga menekankan, Huawei dapat sepenuhnya mendesain prosesor ARM secara independen, termasuk melengkapi prosesor ARM dengan hak kekayaan intelektual. Huawei juga menyebut mereka memiliki kemampuan mengembangkan proses ARM secara independen untuk jangka panjang, terlepas dari lingkungan eksternal.
Dengan kata lain, bahkan jika ARM nantinya tidak dapat mengotorisasi instruksi ARM karena tekanan tertentu, produksi smartphone Huawei tidak akan terpengaruh.
Juru bicara Huawei juga menyebut tidak ada blokade secara teknis dari ARM, sehingga penelitian serta pengembangan chip Huawei akan berlanjut di masa depan.
--------
Nasib Huawei semakin kelam saja. Setelah Google, kini giliran perusahaan chip ARM yang menghentikan kerjasamanya dengan Huawei.
Seperti diberitakan BBC News, ARM telah menginstruksikan seluruh karyawannya untuk menghentikan seluruh kontrak dan dukungan teknis kepada Huawei.
Sekadar mengingatkan, ARM adalah perusahaan yang membuat arsitektur ARM sekaligus mendesain chip-nya. Desain ARM inilah yang menjadi dasar seluruh prosesor untuk smartphone saat ini, mulai dari Qualcomm dengan prosesor Snapdragon, Samsung dengan prosesor Exynos, dan Huawei untuk prosesor Kirin. Ibarat pembangunan rumah, ARM adalah arsiteknya, sementara Qualcomm, Samsung, dan Huawei adalah kontraktornya.
BACA JUGA: Mengenal ARM, penguasa smartphone dunia
ARM sebenarnya perusahaan yang berbasis di Inggris, namun mereka juga memiliki kantor riset di San Jose dan Austin, AS. Karena itu, ARM harus mematuhi larangan Pemerintah AS untuk tidak berhubungan bisnis dengan Huawei.
Keputusan ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Huawei. Seperti pernah kami tulis, Huawei sebenarnya sudah bersiap dengan hilangnya dukungan perusahaan AS dengan membuat HiSilicon. Ini adalah anak perusahaan yang membuat prosesor untuk smartphone dan server Huawei. Namun untuk membuat prosesor itu, HiSilicon sangat bergantung pada desain prosesor ARM.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR