Facebook mendaftarkan sebuah paten teknologi drone 'dual-kite aerial vehicle' yang berbentuk layang-layang.
Facebook mengklaim kalau drone layangan itu lebih baik dari drone pada umumnya karena lebih ringan, lebih murah, dan ukurannya yang lebih kecil.
Drone layang-layang itu memiliki dua layang-layang yang saling terhubung dan terbang pada ketinggian yang berbeda dan setiap drone layang-layang Facebook itu bisa terbang secara independen.
Uniknya, drone layang-layang itu bisa menghasilkan energi sendiri untuk menambah durasi terbangnya dan dapat terbang dengan durasi yang lebih lama seperti dikutip The Verge.
Drone layang-layang itu bisa dioperasikan secara wireless dari daratan dan bisa menghasilkan energinya sendiri melalui panel surya.
Drone layang-layang itu berfungsi untuk menyediakan layanan Internet di area yang sulit dijangkau.
Dalam dokumen paten, disebutkan bahwa drone layangan akan memberikan performa yang lebih baik jika dibandingkan dengan drone yang dengan desain pesawat atau helikopter.
Pada 2016, Facebook mulai menguji drone Aquila, sebuah pesawat tanpa awak dengan berat 900 pon yang terbuat dari carbon fiber.
Lalu ada juga Catalina, yang merupakan drone seukuran burung, yang fungsinya juga menyebarkan koneksi internet.
Namun lagi-lagi, pendaftaran paten ini tak berarti Facebook akan membangun drone layangan tersebut.
Terlebih lagi Facebook sebelumnya sudah dua kali menyerah dalam pengembangan drone dan mengalihkan proyeknya ke perusahaan penerbangan yang lebih berpengalaman ketimbang mereka.
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR