Huawei telah menandatangani kesepakatan dengan salah satu perusahaan layanan internet dan telepon seluler terkemuka Rusia di tengah berkecamuk perang dagang yang dilancarkan Amerika Serikat (AS).
AS menuduh Huawei memiliki hubungan terlalu dekat dengan pemerintah Tiongkok dan melarang Huawei untuk beroperasi di wilayah AS.
AS juga telah menekan negara-negara sekutunya agar mengambil langkah yang sama. Google pun memutus dukungan Android bagi produk-produk Huawei serta para pabrik mikrocip berhenti menjual produk mereka ke perusahaan raksasa Tiongkok itu.
AS menyatakan Huawei bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok dan memasang fitur-fitur sistem komputer pada peralatannya sehingga Beijing dapat menggunakannya untuk melakukan pemata-mataan dan serangan siber.
Pemerintah dan perusahaan Tiongkok itu telah membantah tuduhan tersebut seperti dikutip Sputnik.
Baca Juga: Inggris Bekerja Sama dengan Huawei, Trump Berikan Peringatan Keras
Huawei, perusahaan telekomunikasi yang berpusat di Shenzhen, dan perusahaan telekomunikasi Rusia MTS telah menandatangani kesepakatan "pengembangan teknologi 5G dan peluncuran percobaan jaringan generasi kelima pada 2019 dan 2020".
Upacara penandatangan berlangsung di kantor kepresidenan Rusia, Kremlin, di sela-sela kunjungan tiga hari Presiden China Xi Jinping, yang menghadiri upacara tersebut bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Berdasarkan kesepakatan itu, kedua perusahaan berkewajiban membangun rencana 2019-2020 soal penerapan teknologi 5G dan jaringan internet dengan menggunakan infrastruktur milik MTS.
Kedua perusahaan itu juga akan mengembangkan jaringan komersial LTE dan meluncurkan zona uji coba dan melakukan percobaan jaringan 5G untuk bermacam penggunaan, termasuk prasarana.
Baca Juga: Akibat Sanksi AS, Huawei Mulai Kurangi Jumlah Produksi Smartphone
Source | : | Sputnik |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR