Pemerintah Rusia kembali memberi peringatan keras terhadap penyedia layanan VPN (Virtual Private Network) yang ada di negara ini.
Sebelumnya, Badan Regulasi Telekomunikasi Rusia, Roscomnadzor, telah mengirimkan surat kepada sepuluh penyedia layanan VPN besar di Rusia yang memberi tahu bahwa layanan mereka akan segera diblokir kecuali mereka mau mematuhi aturan pemerintah.
Dikutip dari Gizmodo (11/06/19), aturan pemerintah Rusia ini meminta agar para penyedia VPN ini menghubungkan server mereka dengan sistem TI (Teknologi informasi) yang dikelola pemerintah.
Diketahui, sepuluh penyedia layanan VPN ini yaitu ExpressVPN, Kaspersky Secure Connection, Hide My Ass!, Hola VPN, IPVanish, NordVPN, OpenVPN, TorGuard, VPN Unlimited, dan VyprVPN.
Menanggapi soal aturan ini, kepala Roskomnadzor, Alexander Zharov, mengatakan bahwa sampai saat ini baru hanya Kaspersky saja yang sudah mematuhi di mana layanannya sudah terhubung ke server TI negara atau Federal State Information System (FGIS).
FGIS sendiri berisi daftar informasi yang dilarang di Rusia. Dengan menghubungkan layanan VPN ini ke sistem tersebut, maka secara otomatis para pelanggan mereka tidak akan dapat mengakses konten yang diblokir pemerintah Rusia. Bahkan dengan bantuan VPN sekalipun.
Baca Juga: Susah Akses Medsos? Nih, Tiga Rekomendasi VPN yang Patut Dicoba
Berbeda dengan Kaspersky yang mau mematuhi aturan ini, NordVPN menjelaskan bahwa mereka tidak akan mematuhinya karena beranggapan bahwa mematuhi aturan itu akan melanggar perjanjian layanan yang NordVPN tawarkan dengan para pelanggannya.
Senada dengan yang diungkapkan NordVPN, penyedia layanan VPN lainnya seperti IPVanish, VPN Unlimited, VyprVPN, dan OpenVPN juga menolak aturan tersebut.
"Semua yang lain tidak menjawab, apalagi, mereka menulis di situs web mereka bahwa mereka tidak akan mematuhi hukum Rusia,” ujar Zharov.
“Dan hukum akan mengatakan dengan tegas jika perusahaan menolak untuk mematuhi aturan ini (red: pemblokiran),” tambah Zharov.
Jika tidak ada itikad baik dari sembilan penyedia layanan VPN tersebut, Zharov mengatakan bahwa Roscomnadzor berencana untuk memblokir layanan mereka dalam jangka waktu satu bulan kedepan.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR