Oppo untuk pertama kalinya menggelar acara konferensi Developer Day di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 200 pengembang aplikasi dari seluruh Indonesia.
Operation Manager Oppo Application Market, Xu Liting mengatakan, melalui Oppo Developer Day, pihaknya ingin lebih mengenalkan ekosistem aplikasi Oppo kepada para pengembang di Indonesia.
"Kami ingin suara kami lebih didengar dan merangkul lebih banyak developer," kata Xu dalam konferensi pers sebelum acara Oppo Developer Day.
Oppo memandang Indonesia sebagai salah satu pasar penting bagi ekosistem aplikasi mobile besutannya lantaran sudah memiliki 150 juta pengguna internet.
Xu pun berkata Oppo sudah mulai aktif mengembangkan ekosistem aplikasinya di Indonesia sejak setahun lalu. Dalam kurun waktu tersebut, dia mengklaim toko aplikasi Oppo App Market sudah berhasil mengumpulkan pengguna aktif bulanan sebanyak 12 juta di Indonesia.
"Hingga akhir tahun ini harapannya angka pengguna naik jadi 15 juta," kata Xu, sambil menambahkan bahwa tiga jenis aplikasi terpopuler di Oppo App Market Indonesia adalah game, berikut aplikasi terkait video dan selfie.
Oppo mengundang sejumlah tokoh dunia digital Indonesia sebagai pembicara di Developer Day, termasuk CEO Dana Vince Iswara dan Vice Presiden Marketing Traveloka Kurnia Rosyada.
Agenda utama konferensi berkisar soal pengenalan ekosistem aplikasi Oppo yang antara lain didistribusikan lewat toko aplikasi Oppo App Market dan distribusi konten Oppo Game Center.
Selain itu, developer juga bisa membuat konten untuk platform lain seperti browser, Lockscreen, dan Theme Store yang terpasang di ponsel-ponsel Oppo.
Keuntungan gabung Oppo App Market
Aplikasi-aplikasi di ekosistem Oppo didistribusikan lewat toko aplikasi Oppo App Market yang menjangkau sejumlah negara di kawasan Asia, yakni India, Indonesia, China, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Oppo App Market sendiri terpasang di ponsel-ponsel Oppo sebagai toko aplikasi standar di luar Google Play Store, yang menjadi pilihan default bagi perangkat Android.
Kendati bersaing dengan Play Store, Senior International Business Development Manager Oppo Interactive Entertainment Department, Xue Sheng mengaku optimis toko aplikasinya bisa merengkuh banyak pengguna.
Dia mencontohkan keadaan di China beberapa waktu lalu yang didominasi toko aplikasi Android pihak ketiga, seperti dari Baidu dan Tencent, karena memang tidak ada Google Play Store di Negeri Tirai Bambu.
"Sekarang, para pengguna di China lebih banyak memperoleh aplikasi dari toko milik vendor perangkat, termasuk Oppo," ujar Sheng.
Untuk menarik lebih banyak developer agar bergabung membuat aplikasi di tokonya, Oppo memberikan iming-iming seperti slot promosi gratis dan angka konversi yang diklaim tinggi.
Ada juga rencana dukungan berjuluk "Golden Seed Plan" yang bertujuan memberikan pendekatan operasional beragam, serta menunjukkan fitur produk secara komprehensif kepada developer.
Golden Seed Plan disebut-sebut bisa mendatangkan 3 miliar exposure dengan nilai lebih dari Rp 61 miliar bagi pengembang aplikasi.
"Kami memiliki hubungan saling menguntungkan di Oppo App Market. Karena kesuksesan developer juga menentukan kesuksesan kami," pungkas Sheng.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR