Pada tahun 2014, Asus berhasil mengguncang pasar di Indonesia saat merilis smartphone Android pertama mereka, Zenfone. Berbekal prosesor Intel dan harga yang sangat kompetitif, Asus Zenfone berhasil merebut hati konsumen Indonesia. Bahkan pada Q1 2015, pangsa pasar smartphone Asus berhasil mengalahkan Samsung.
Akan tetapi, kejayaan tersebut perlahan pudar. Hal tersebut tercermin dari laporan firma riset pasar Counterpoint untuk Q2 2019 yang menunjukkan terlemparnya Asus dari lima besar pabrikan smartphone di Indonesia. Posisinya digantikan Realme, produsen asal China yang belakangan memang agresif meluncurkan produk smartphone dengan harga kompetitif.
"Dalam tiga kuartal, Realme sudah mencaplok market share sebesar 8 persen sehingga mendudukannya sebagai brand nomor lima dari segi volume (penjualan)," ujar analis Counterpoint, Parv Sharma.
Saat ini, praktis pasaran smartphone Indonesia dikuasai oleh pabrikan China. Selain Realme, ada Xiaomi, Oppo, dan Vivo yang masing-masing menduduki urutan kedua, ketiga, dan keempat. Pangsa pasar gabungan dari pabrikan ponsel China mencapai 55 persen.
Adapun urutan teratas masih ditempati Samsung dengan market share 27 persen, turun 1 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu. Kendati demikian, vendor asal Korea Selatan ini masih berhasil mempertahankan posisinya di puncak klasemen dengan merilis jajaran ponsel Galaxy A terbaru.
"Seri A yang disegarkan ini mendorong penjualan Samsung, seperti model Galaxy A50 dan A10," ungkap Associate Director Counterpoint Tarun Pathak seperti dirangkum situs Counterpoint.
Sementara itu, secara keseluruhan, pasaran smartphone Indonesia tercatat tumbuh 6 persen pada kuartal kedua 2019 dibandingkan periode yang sama di 2018.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR