8. Sertifikasi CISM (Certified Information Security Manager)
ISACA juga menawarkan sertifikasi CISM yang fokus pada sekuriti IT pada tingkatan manajemen.
Sertifikasi ini dirancang untuk dapat menjadi bukti bahwa pemegangnya memiliki kompetensi cukup dalam membangun, merancang dan mengelola inisiatif-inisiatif sekuriti perusahaan.
Untuk mendapatkan sertifikasi CISM, diperlukan sedikitnya lima tahun pengalaman di bidang keamanan informasi.
Dibutuhkan pula bagi para pemegangnya untuk terus mengkinikan dan mengaplikasikan kemampuannya melalui laporan kredit CPE setiap tahunnya.
Rata-rata gaji untuk pemegang sertifikasi CISM adalah USD118,412 per tahun.
7. Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Sertifikasi internasional yang paling populer di bidang IT Service Management (ITSM) adalah ITIL yang merupakan kependekan dari Information Technology Infrastructure Library.
ITIL sangat dibutuhkan bagi perusahaan besar yang mengimplementasi layanan berbasis IT.
Selain itu, para akademisi pun perlu belajar untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswanya.
Sertifikasi ITIL paling dasar adalah ITIL foundation, kemudian selanjutnya ada ITIL Expert dan ITIL Master.
ITIL Foundation terdiri dari beberapa modul strategi seperti service strategy, service design, service transition, service operations, dan continual service improvement. Sertifikat ITIL tidak ada masa expired-nya, karena berlaku seumur hidup.
ITIL dimiliki dan dikelola oleh Kantor Pemerintah Commerce di UK, yaitu sertifikasi manajemen layanan yang diakui secara global. Sertifikasi ITIL dianggap sebagai kualifikasi entry level di bidang IT Service Management.
Rata-rata gaji untuk pemegang sertifikasi ITIL adalah USD 120,566 per tahun.
6. Sertifikasi MCSE (Microsoft Certified Solutions Expert) – Server Infrastructure
MCSE merupakan sebuah sertifikat profesi di bidang IT yang dikeluarkan oleh Microsoft Corporation, salah satu perusahaan IT terbesar di dunia.
Sertifikat ini dekeluarkan sebagai tolak ukur bagi orang-orang yang mampu menguasai berbagai sistem instalasi khususnya untuk sistem operasi buatan Microsoft, termasuk melakukan troubleshooting saat masalah terjadi di dalam sistem.
Para pemegang sertifikat ini biasanya berkarir sebagai seorang konsultan di bidang IT atau menjadi staff ahli bidang IT di berbagai perusahaan.
Tidak heran, jika sertifikat ini juga masuk ke dalam daftar sertifikat yang wajib dimiliki oleh para pelaku dunia IT.
Pemegang sertifikat MCSE biasanya mampu melakukan dukungan teknis, system analyst, network analyst, dan juga konsultasi. Untuk mendapatkan sertifikat ini ujian yang ditempuh sangat beragam, tergantung spesialisasi apa yang ingin Anda dapatkan sertifikasinya.
Biayanya berkisar di angka Rp2,1 juta (USD150) per ujian dengan masa berlaku selama lima tahun.
Rata-rata gaji untuk pemegang sertifikasi MCSE-Server Infrastructure ini adalah USD121.288 per tahun.
5. Sertifikasi AWS Certified Developer – Associate
Sertifikasi TI yang dikeluarkan oleh Amazon ini dirancang untuk para pengembang yang bekerja dengan layanan-layanan utama AWS.
Sertifikasi ini menunjukkan kemampuan pemegangnya dalam mengembangkan, mengimplementasikan dan memelihara aplikasi berbasis cloud dengan AWS.
Dengan makin banyaknya organisasi yang mengadopsi teknlogi cloud, internet of things, machine learning, dan teknologi-teknologi baru lainnya, menjadi AWS Certified Developer menjadi lebih berharga bagi para pencari pekerjaan.
Anda harus memiliki minimal satu tahun pengalaman dalam merancang dan memelihara aplikasi berbasis AWS, pengetahuan yang kuat mengenai minimal satu bahasa pemrograman tingkat tinggi, serta pemahaman tentang layanan-layanan AWS.
Rata-rata gaji untuk AWS certified Developer—Associate ini adalah USD130.369 per tahun.
Source | : | PCMag |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR