Tol langit Palapa Ring baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (14/10/2019).
Meski baru diresmikan, pembangunan tiga wilayah Palapa Ring Barat, Tengah maupun Timur sudah rampung bulan Agustus lalu.
Presiden pun langsung menjajal kualitas internet dengan melakukan konfrensi video dengan beberapa perwakilan kepala daerah.
Perwakilan darah yang bergabung dalam telekonferensi ini adalah Bupati Merauke, Frederikus Gebze, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakatoni, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Wakil Walikota Sabang, Suradji Junus dan Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud.
Satu per satu, pejabat daerah ini menganggapi hadirnya Palapa Ring untuk menyokong telekomunikasi Tanah Air dari Sabang hingga Merauke.
"Dengan peresmian Palapa Ring ini, Kabupaten Merauke dan wilayah selatan Papua telah bisa melakukan komunikasi dengan baik, bertukar informasi, bahkan yang terpenting bisa memberikan informasi perkembangan potensi daerah," ujar Frederikus Gebze.
Hal senada juga dikatakan Muhammad Lakatoni. Saat ini, menurut Lakatoni, Palapa Ring sudah mencakup sembilan kota di Papua Barat, termasuk di Sorong, Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Tambrauw, Maybrat, dan Pegunungan Arfak.
Hari ini, sebanyak 106 titik BTS dan 112 titik layanan internet telah dibangun Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Tahun 2020 mendatang, rencananya akan ada 665 BTS dan 70 lokasi layanan internet baru yang akan ditambahkan.
"Harapan kami Palapa Ring bisa menjawab interkoneksi antar wilayah Papua Barat dan pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik terutama dalam menggerakan sektor ekonomi berbasis digital," ujar Lakatoni.
Sementara itu, Suradji Junus juga menuturkan dampak adanya Palapa Ring yang lebih dulu rampung di wilayah Barat.
Kini, di daerahnya telah terpasang 41 BTS dari tiga operator seluler yakni Telkomsel, Indosat, dan XL.
Selain itu, berkat Palapa Ring, blank spot di daerah Paya Seunara dan lima titik lainnya telah teratasi.
Minta tambahan infrastruktur Respons agak berbeda datang dari Josef Nae Soi. Wakil Gubernur NTT itu mengaku 155 BTS dan 183 lokasi layanan internet yang sudah tersedia sebenarnya masih kurang.
"Tambah lagi, Pak. Karena kami sangat membutuhkan (BTS), sebab NTT berbatasan dengan Australia dan Timor Leste," jelasnya.
Permintaan infrastruktur tambahan juga disampaikan Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud. Wilayah ini merupakan salah satu bagian calon Daerah Khusus Ibu Kota baru bersama Kutai Kertanegara.
"Jaringan internetnya sudah baik, hanya ada beberapa titik yang blank spot seperti di Kecamatan Sepaku, daerah dalam perbatasan Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, saya kira itu harus dipikirkan," jelasnya saat ditanya Jokowi tentang kondisi internet di wilayahnya.
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan bahwa konektivitas digital ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat pendidikan, fasilitas lalu lintas, dan ilmu pengetahuan yang mampu menembus seluruh pelosok Nusantara.
Ia berharap dengan penguatan jaringan tanah air, perdagangan ke pasar nasional bahkan global bisa semakin kuat. Meski di sisi lain, ia juga mewanti-wanti akan potensi kejahatan siber.
"Namun harus diingat, koneksi yang cepat jangan disalahgunakan untuk hoaks, fitnah, dan (menyebarkan) fakenews," ujar Jokowi dalam sambutannya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR