Mendapatkan pekerjaan di era yang terbilang kompetitif seperti saat ini memanglah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), diungkapkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2019 berjumlah 5,0 persen atau 6,83 juta orang.
Meski angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya, boleh dikatakan bahwa sulitnya orang-orang dalam mendapatkan informasi seputar lowongan pekerjaan yang ada di sekitar mereka adalah salah satu faktor dari masih adanya angka tersebut.
Nah, demi menjawab permasalahan yang sering dialami para pelamar kerja itu, sebenarnya kini sudah banyak startup atau perusahaan rintisan yang hadir dengan fokus menyediakan platform lowongan pekerjaan berbasis online. Tidak hanya berasal dari luar negeri saja, dari dalam negeri juga banyak startup yang bergerak di bidang tersebut.
Untuk dari dalam negeri sendiri, salah satu nama baru untuk startup di bidang ini yaitu Myrobin. Didirikan oleh Siddharth Kumar (CEO & Co-founder) dan Ardy Satria Hasanuddin (CTO & Co-founder), startup ini merupakan salah satu lulusan dari program yang diselenggarakan Antler di Singapura.
“Kami memiliki misi untuk mempermudah orang-orang dalam mencari pekerjaan dan membantu perusahaan/pemilik bisnis dalam proses pencarian kandidat karyawan yang sesuai dengan harapan mereka,” ujar Siddharth.
Untuk platformnya sendiri, saat ini Myrobin tersedia dalam bentuk aplikasi mobile yang masih hanya bisa diunduh oleh para pengguna Android saja. Kedepannya, Siddharth mengatakan bahwa aplikasi juga akan tersedia di iOS.
Dari jumlah total lowongan pekerjaan yang tersedia, total sudah ada 8.000 lowongan dengan berbagai jenis pekerjaan yang tersedia. Sedangkan terkait sektor industri yang tersedia juga ada bermacam-macam, seperti perhotelan dan perbankan misalnya.
Miliki Fitur Menarik
Dari sisi fitur yang ditawarkan, Myrobin memiliki fitur smart-matching yang di dalamnya terdapat teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan). Fitur ini sendiri membantu setiap penggunanya dalam mendapatkan daftar rekomendasi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Selain fitur tersebut, Myrobin juga memungkinkan setiap penggunanya untuk membuat CV (Curriculum Vitae) secara langsung di dalam platformnya. Terdapat berbagai pilihan template CV dan pengguna juga dapat mengeksport hasil CV yang telah dibuat dalam bentuk PDF.
“Salah satu hal yang saya lihat masih banyak orang-orang yang merasa kesulitan dalam hal membuat CV. Alasannya, biasa mereka tidak punya laptop atau PC untuk membuatnya. Nah, banyak dari mereka yang akhirnya menggunakan jasa-jasa yang terkadang kena tarif sampai Rp50 ribu untuk sekali buat CV. Dari situlah kenapa kami hadirkan fitur ini,” terang Ardy.
Baca Juga: Sampingan: Permudah Milenial untuk Dapatkan Penghasilan Tambahan
Berbeda dengan platform lowongan pekerjaan lainnya, Myrobin memiliki fitur menarik berupa chat yang dapat dilakukan antara pelamar kerja dengan perusahaan/pemilik bisnis maupun sebaliknya. Dengan fitur ini, saat apply sebuah pekerjaan pengguna bisa mendapatkan beberapa pertanyaan awal yang sudah ditentukan oleh si pemberi lowongan kerja.
Lebih lanjut, yang menariknya saat ini Myrobin juga tengah mengembangkan fitur yakni video interview. Jadi ketika komunikasi melalui via chat dirasa kurang cukup untuk menggali informasi, maka kedua pihak bisa memanfaatkan fitur video interview tersebut sebelum nantinya diadakan pertemuan langsung atau tatap muka.
“Fitur ini nantinya tidak hanya membantu mengurangi waktu dan biaya ketika merekrut karyawan baru, tetapi juga membantu perusahaan/pemilik bisnis dalam menemukan kandidat karyawan dengan bakat yang tepat,” jelas Siddharth.
Permudah HRD di Perusahaan
Selain beberapa fitur yang ditawarkan untuk para pelamar kerja, Myrobin juga menawarkan fitur menarik untuk para perusahaan/pemilik bisnis yang sedang mencari karyawan. Fitur tersebut yaitu pengecekan akan kebenaran data yang dimasukkan oleh pelamar kerja, seperti keaslian dari ijazah dan sertifikat.
“Jadi, ketika pengguna take foto ijazah atau sertifikasi itu akan bisa ketahuan asli atau palsu. Mulai dari nomor, nama, hingga semua data di dalamnya apakah semuanya match antara yang di foto dengan data yang ada dari pemerintah, kami bisa cek itu semua,” papar Adry.
Selain kemampuan tersebut, HRD di perusahaan atau pemilik bisnis juga dapat meminta background check secara otomatis untuk melakukan pemeriksaan referensi dan memverifikasi riwayat pekerjaan seorang pelamar kerja. Dalam hal ini, nantinya akan melibatkan orang-orang yang sebelumnya pernah bekerja dengan si pelamar kerja tersebut.
“Umumnya, verifikasi pekerjaan dilakukan secara normal yaitu lewat telpon. Tapi kami nggak lakukan lewat itu. Kami lakukannya secara otomatis. Bisa melalui SMS atau email ke misalnya mantan manajer atau atasan si pelamar kerja itu,” tutur Adry.
Berbicara mengenai proses bisnisnya, Myrobin mendapatkan monetisasi dari setiap push notification yang dilakukan para perusahaan/pemilik bisnis di platformnya. “Jadi misal awalnya yang ngeliat lowongan kerja itu sedikit dan dia (perusahaan/pemilik bisnis) butuh cepat, kami bisa boost dengan push notification ke orang-orang sekitar di lokasinya atau kami perluas lagi jaringannya. Untuk harganya, itu mulai dari $1 untuk sekali boost,” ungkap Adry.
Dengan berbagai inovasi menariknya tersebut, saat ini Myrobin telah mengantongi pendanaan awal dari Antler sebesar $100 ribu yang akan mendukung perkembangan bisnisnya. Sebagai target awal, startup yang masih memiliki basis pengguna terbesar di wilayah Jabodetabek ini akan lebih fokus untuk pertumbuhan jumlah penggunanya.
“Kami ingin tumbuh secara cepat dan menargetkan pengguna baru yang terdaftar di platform Myrobin terus mengalami peningkatan,” pungkas Siddharth.
Baca Juga: Advotics: Bantu Perusahaan Mendigitalisasikan Aktivitas Bisnisnya
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR