Menurut RightScale 2019 State of the Cloud Survey, sebanyak 91% respondennya telah mengadopsi public cloud. Dibandingkan survei serupa pada tahun 2017, angka tersebut tidak berbeda jauh. Menurut RightScale 2017 State of the Cloud Survey, sejumlah 89% respondennya sudah memanfaatkan public cloud. Public cloud memang bisa memberikan beberapa kelebihan. Tiga yang dikemukakan AWS (Amazon Web Services) belum lama ini di Jakarta adalah keunggulan pada elasticity, agility, dan cost-effectiveness. Elastic karena public cloud memungkinkan sumber daya yang diberikan mengikuti naik-turunnya kebutuhan beban kerja pengguna. Agile sebab beban kerja pengguna bisa segera dijalankan, tak perlu menunggu lama. Cost-effective karena pengguna hanya membayar sumber daya yang disewa/digunakan saja. Nah, pada kesempatan yang sama, AWS juga membeberkan beberapa alasan tambahan yang dikemukakan para konsumennya perihal pemilihan layanan cloud computing AWS. Yang terakhir ini tentu untuk membantu yang sedang atau akan mencari penyedia layanan public cloud dalam menentukan pilihannya.
"Itu minimal yang tiga. Nah, saya akan cerita mengenai another delapan reason tambahan kenapa sih enterprise ataupun startup itu menggunakan AWS," sebut Gunawan Susanto (Country Leader, AWS Indonesia).
Adapun kedelapan alasan tambahan yang diklaim AWS dikemukakan oleh para konsumen yang membuat mereka menggunakan layanan cloud computing dari AWS adalah seperti berikut.
1. AWS yang Pertama Memasarkan IaaS di Dunia
AWS merupakan perusahaan pertama yang memasarkan IaaS (infrastructure as a service) di dunia. AWS mulai memasarkan IaaS pada tahun 2006. Bahkan, AWS mengklaim sebagai perusahaan teknologi pertama di dunia yang memiliki revenue run rate sekitar US$33 miliar untuk tahun 2019 ini. Pertumbuhan di kuartal kedua tahun 2019 pun sangat pesat dibandingkan kuartal kedua tahun lalu, yakni sebesar 37%. Kombinasi itu semua menunjukkan AWS adalah penyedia layanan cloud computing yang sangat matang.
2. AWS Menawarkan Layanan yang Lebar dan Dalam
AWS tidak hanya menawarkan layanan cloud computing yang "mendasar" seperti compute dan storage, melainkan menawarkan layanan cloud computing yang lebar dan dalam. AWS mengklaim menawarkan lebih dari 160 layanan cloud computing. Banyaknya layanan cloud computing yang ditawarkan itu membuat para konsumen maupun calon konsumen memiliki pilihan yang lebih banyak, pilihan yang lebih optimal untuk kebutuhan mereka.
3. Infrastruktur AWS Tersebar Secara Global dan Akan Hadir di Indonesia
Dari sisi infrastruktur, AWS memiliki 22 Region dan 69 Availability Zone yang tersebar secara global. AWS pun sedang mempersiapkan sejumlah Region baru yang salah satunya adalah Jakarta. Region Jakarta ini ditargetkan AWS akan mulai beroperasi setidaknya akhir tahun 2021. Ketika Region Jakarta itu nantinya beroperasi, konsumen AWS di Indonesia bisa mendapatkan latensi yang lebih baik karena jarak yang lebih pendek dibandingkan menggunakan Region luar negeri. Sementara, Region yang tersebar secara global memungkinkan kinerja yang optimal di berbagai belahan dunia.
4. AWS Memiliki Lingkungan yang Sangat Aman dan Compliance
AWS meyakini lingkungan cloud computing yang ditawarkannya sangat amat. Enkripsi secara penuh telah disertakan di layanan cloud computing AWS. Selain itu, layanan cloud computing yang ditawarkan AWS juga sudah memenuhi berbagai syarat kepatuhan alias compliance. AWS mengklaim telah beroleh lebih dari lima puluh sertifikasi dan kepatuhan. Dengan AWS, konsumen tidak hanya mendapatkan keamanan, regulasi tertentu yang diperlukan untuk beroperasi pun sudah terpenuhi.
5. Banyak Entitas yang Menggunakan AWS
Jumlah entitas yang menggunakan AWS adalah besar dan makin hari makin bertambah banyak. Pada saat acara berlangsung. Jumlah konsumen yang memanfaatkan AWS disebutkan ada lebih dari 1 juta. Dengan kata lain, banyak dan makin banyak yang memilih AWS.
6. Seiring Waktu, AWS Menjadi Sangat Berpengalaman
AWS meyakini bahwa pengalaman, khususnya yang berhubungan dengan skalabilitas, keamanan, dan kinerja, tidak mungkin diperoleh dalam waktu singkat. Oleh karena itu, AWS yang sudah sejak lama berkutat dengan ketiga hal tersebut, mengklaim memiliki pengalaman yang mumpuni yang diperoleh seiring waktu dan tidak dimiliki oleh para kompetitor. Hal yang juga diyakini oleh pihak lain termasuk konsumennya.
7. Pengalaman AWS Membantu Konsumennya akan Memungkinkan AWS Mengakselerasi Perjalanan Cloud Konsumen Saat Ini
Tidak hanya berpengalaman dalam skalabilitas, keamanan, dan kinerja, AWS juga berpengalaman membantu perusahaan dalam perjalanan cloud computing-nya selama ini. Pengetahuan yang dimiliki AWS tersebut memungkinkan AWS untuk membantu mengakselerasi perjalanan cloud computing konsumennya saat ini maupun di masa depan. AWS pun menuangkan pengetahuannya itu ke dalam program yang disebut MAP (Migration Acceleration Program).
8. AWS Proaktif Membantu Konsumen untuk Menghemat Biaya
AWS tidak hanya membantu konsumen bermigrasi ke layanan cloud computing-nya, melainkan juga senantiasa mendorong konsumen bersangkutan untuk mengoptimalkan penggunaan layanan cloud computing yang dimanfaatkan sehingga bisa menekan biaya. AWS misalnya mendorong konsumen untuk beralih ke layanan baru yang lebih hemat biaya untuk beban kerja yang digunakan.
Menegaskan kedelapan alasan tambahan tersebut, AWS juga memaparkan sejumlah contoh kasus penggunaan layanan cloud computing-nya yang sukses membantu konsumen mendapatkan keuntungan yang signifikan. Dua di antara contoh kasus itu adalah Bridestory dan elevenia. Dengan layanan cloud computing AWS, Bridestory bisa men-deploy fitur baru setiap hari dan bukannya setiap tiga minggu, sedangkan elevenia bisa mengembangkan sendiri perkakas analytics sehingga mampu menghemat hampir US$20.000 setiap bulannya dibandingkan menggunakan perkakas analytics pihak lain di server on-premises seperti sebelumnya.
KOMENTAR