DANA mengatakan pihaknya yakin dapat bersaing dengan pembayaran digital asing seperti Facebook Pay. Apalagi, berhembus kencang kabar WhatsApp Pay bakal segera hadir di Indonesia.
Co-founder dan CEO DANA, Vincent Iswara menyebut salah satu strategi yang akan diterapkan DANA untuk bersaing di tengah banyaknya pemain digital payment ialah membuat produk teknologi yang sesuai untuk masyarakat Indonesia.
"Sebenarnya kita ini pemenang lokal, dalam arti kita hanya membuat produk teknologi yang cocok untuk masyarakat Indonesia misalnya di DANA kita ada fitur Split Bill yang mana pengguna bisa mudah membayar patungan," kata dia kepada awak media usai memaparkan program #Puas11Rupiah di kantor DANA, Jakarta.
"Inovasi-inovasi untuk masyarakat lokal ini bakal dipatenkan oleh tim DANA melalui proses IP Protection Trademark," sambung Vincent.
Karena itu, Vincent meyakini bahwa dengan memprioritaskan produk lokal, DANA tidak akan tergerus dengan digital payment asing yang mulai merambah bisnis mereka di Indonesia.
"Semua inovasi kita tersebut sangat localize untuk masyarakat Indonesia. Jadi, saya yakin kita bisa bersaing," pungkasnya.
Facebook Pay
Sebelumnya, Facebook meluncurkan alat pembayaran Facebook Pay. Langkah Facebook ini mengikuti jejak Apple yang telah meluncurkan Apple Pay dan Google dengan Google Wallet.
Layanan pembayaran elektronik ini bakal membuat pengguna layanan Facebook bisa saling berkirim uang antar pengguna Instagram, WhatsApp, dan Facebook.
Namun, alat pembayaran ini tidak seperti dompet elektronik yang menyimpan uang dalam platform mereka.
Facebook Pay hanya bisa digunakan ketika dihubungkan dengan rekening bank atau kartu kredit.
Sehingga pembayaran akan langsung dikenakan pada tabungan atau kartu kredit pengguna. Oleh karena itu, Facebook Pay tidak mengenakan biaya apapun.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR