Menyediakan solusi perangkat lunak yang memungkinkan konsumen untuk membangun, menjalankan, mengatur, menghubungkan, dan melindungi aplikasi apa saja, di cloud apa saja dan perangkat apa saja, merupakan strategi VMware yang kembali ditegaskan di VMware vFORUM Singapore 2019 yang berlangsung pada tanggal 14 November 2019 yang baru lewat. Tak sekadar menegaskan strategi "Build, Run, Manage, Connect, Protect"-nya tersebut, VMware pada acara yang bertema "Make Your Mark" ini mengemukakan pula berbagai tawarannya untuk masing-masing bagian. Pada membangun, menjalankan, dan mengatur antara lain ada VMware Tanzu seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini, sedangkan pada menghubungkan dan melindungi antara lain ada kemampuan relatif baru yang diperoleh dari akuisisi Avi Networks maupun Carbon Black. Kesemuanya itu tentu untuk membantu konsumennya bertransformasi digital sekaligus membantu CIO dan timnya meninggalkan tanda yang menunjukkan prestasi mereka.
"Kami mengisi gambar akan cloud apa saja ini yang memberikan kesempatan yang tidak tersedia sebelumnya untuk mengoperasikan layanan cloud dari penyedia apa saja, lokasi mana saja, dengan kumpulan kapabilitas yang makin bertambah, dan kami di sini untuk menolong Anda dengan kapabilitas untuk membangun, menjalankan, mengatur, menghubungkan, dan melindungi di lingkungan cloud apa saja ini," sebut Pat Gelsinger (CEO, VMware).
Salah satu inovasi yang ditawarkan oleh VMware beberapa tahun lalu adalah NSX yang merupakan bagian dari menghubungkan. Sebelumnya, VMware sudah memvirtualisasi compute dan storage, tetapi network bisa dibilang belum. Dengan NSX, VMware melengkapi portofolionya dengan memvirtualisasi network. Tahun 2019 ini, VMware mengakuisisi Avi Networks untuk melengkapi kemampuan dari NSX. Adapun kemampuan baru yang dikemukakan VMware hadir pada NSX berkat Avi Networks adalah advanced load balancing.
Dengan kemampuan advanced load balancing pada VMware NSX, konsumen yang menggunakannya tidak perlu lagi menggunakan load balancer khusus yang berupa perangkat keras. Dibandingkan load balancer khusus tersebut, VMware NSX dengan advanced load balancing-nya diklaim lebih efisien, lebih hemat biaya, dan lebih mudah dioperasikan.
Sementara, untuk melindungi, VMware sejak beberapa tahun lalu menggunakan pendekatan yang disebut intrinsic security. VMware menganalogikan intrinsic security seperti halnya daya tahan tubuh yang bagus. Seseorang dengan daya tahan tubuh yang baik, umumnya tidak akan mudah sakit dibandingkan orang dengan daya tahan tubuh yang kurang baik. Oleh karena itu, sewajarnya orang dengan daya tahan tubuh yang bagus akan lebih jarang membutuhkan obat agar menjadi sehat, dibandingkan orang dengan daya tahan tubuh yang kurang bagus. Intrinsic security ini berbeda dengan pendekatan keamanan sebelumnya yang pada umumnya memberikan "obat" untuk setiap masalah keamanan yang ada. Dengan intrinsic security, jumlah obat yang diperlukan untuk mengamankan sistem menjadi jauh berkurang.
Sejalan dengan strategi intrinsic security tersebut, VMware pada tahun 2019 ini mengakuisisi Carbon Black yang berfokus pada keamanan endpoint. Carbon Black menawarkan berbagai kapabilitas, termasuk keunggulan dalam menggunakan AI (artificial intelligence) untuk menghadapi ancaman baru di masa depan. VMware pun melengkapi kemampuan Carbon Black itu dengan kemampuan melindungi yang dimilikinya seperti AppDefense.
Menariknya lagi, kemampuan yang dihadirkan oleh Carbon Black juga akan diintegrasikan ke platform andalan VMware seperti vSphere dan NSX. "Dibangun ke dalam platform, pintar, dan proaktif, sehingga kita mencegah, bukan bereaksi terhadap apa yang sudah terjadi," pungkas Pat Gelsinger.
KOMENTAR