Hujan yang terus menerus mengguyur sejak momen pergantian tahun di Jakarta menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota.
Google pun menandai kejadian ini sebagai kondisi darurat dengan memberikan label "peringatan SOS" pada hasil pencarian Google dan layanan Maps.
Jika pengguna menelusuri internet dengan Google terkait kejadian tersebut, dengan keyword "banjir" misalnya, mesin pencari ini akan menampilkan peringatan SOS dengan label berwarna merah di atas hasil pencarian.
Google juga bakal menampilkan aneka konten terkait banjir, mulai dari berita dari media hingga peta lokasi dampak banjir yang muncul lewat layanan Google Maps.
Dihimpun Google Support, label peringatan SOS dibuat untuk mempermudah akses informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat yang terjadi. Google menyatakan, peringatan ini akan muncul saat terjadi krisis yang disebabkan manusia atau alam.
Kendati demikian tak semua kondisi dapat serta-merta dilabeli dengan status SOS. Ini karena Google mempertimbangkan sejumlah faktor seperi konektivitas internet di area yang terkena dampak, ketersediaan konten resmi dari pemerintah, hingga seberapa besar dampak yang ditimbulkan.
"Kami memiliki tim yang tersebar di seluruh dunia yang mengumpulkan konten dari lembaga pemerintah, responden pertama, media yang tepercaya, dan LSM," tulis Google di halaman Google Support.
"Kami juga mengumpulkan informasi dari produk dan layanan Google lainnya, seperti Google Berita, Google Maps, Waze, dan lain sebagainya," imbuh Google.
Hujan diprediksi akan terus mengguyur sejumlah daerah di Jakarta dalam beberapa waktu ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hampir seluruh wilayah DKI Jakarta diguyur hujan pada Kamis (2/1/2020) siang hari.
Wilayah Jakarta Timur dan Selatan kemungkinan akan turun hujan deras disertai petir dan angin kencang sejak pukul 13.00 WIB. Lalu, intensitas hujan di Jakarta Pusat dan Barat lebih ringan siang ini. Sementara itu wilayah Jakarta Utara tak turun hujan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR