Aplikasi peta Google Maps memberikan informasi visual penutupan beberapa jalan yang terdampak banjir di Jakarta akibat hujan pada momen pergantian tahun.
Apabila ingin mencari informasi penutupan jalan, pengguna smartphone` cukup membuka aplikasi Google Maps melalui ponsel.
Di layar bawah aplikasi terdapat kolom bernama " Banjir di Jakarta" yang bisa ditarik ke arah atas untuk menampilkan informasi selengkapnya. Dalam kolom tersebut, pengguna dapat menemukan informasi penutupan jalan dan sekaligus dapat melaporkan peristiwa penutupan jalan karena banjir.
Jangan lupa, sebelum mencari informasi penutupan jalan, pengguna perlu mengubah detail peta menjadi format lalu lintas di bagian kanan atas peta. Di tampilan peta, pengguna dapat melihat jalan-jalan mana saja yang dilaporkan mengalami penutupan karena banjir, Informasi penutupan jalan pada peta diwakili simbol forbidden (dilarang masuk, verboden) berwarna merah, dan simbol peringatan berupa tanda seru berlabel kuning.
Apabila di-klik, simbol forbidden dan peringatan tadi akan menampilkan informasi lanjutan soal penutupan ruas jalan terkait, serta berapa banyak laporan yang masuk dan kapan waktu pelaporan terakhir.
Pengguna Google Maps juga bisa memberi laporan apabila menjumpai jalanan yang ditutup dengan meng-klik tombol berbunyi "laporkan penutupan jalan".
Hingga berita ini dimuat, Google Maps melakukan update informasi terbarunya terkait banjir pada 2 Januari pukul 01.48 WIB. Selain itu, Google Maps juga mengarahkan penggunanya untuk melihat informasi terbaru yang langsung mengarah ke halaman search Google.
Tandai SOS
Jika pengguna menelusuri internet dengan Google terkait kejadian tersebut, dengan keyword "banjir" misalnya, mesin pencari ini akan menampilkan dengan peringatan SOS dengan label berwarna merah di atas hasil pencarian.
Google juga bakal menampilkan aneka konten terkait banjir, seperti misalnya berita-berita dari media, hingga peta lokasi dampak banjir yang muncul lewat layanan Google Maps.
Dihimpun Google Support, label peringatan SOS dibuat untuk mempermudah akses informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat yang terjadi. Google menyatakan, peringatan ini akan muncul saat terjadi krisis yang disebabkan manusia atau alam.
Kendati demikian tak semua kondisi dapat serta-merta dilabeli dengan status SOS. Ini karena Google mempertimbangkan sejumlah faktor seperi konektivitas internet di area yang terkena dampak, ketersediaan konten resmi dari pemerintah, hingga seberapa besar dampak yang ditimbulkan.
"Kami memiliki tim yang tersebar di seluruh dunia yang mengumpulkan konten dari lembaga pemerintah, responden pertama, media yang tepercaya, dan LSM," tulis Google di halaman Google Support.
"Kami juga mengumpulkan informasi dari produk dan layanan Google lainnya, seperti Google Berita, Google Maps, Waze, dan lain sebagainya," imbuh Google.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR