Platform streaming, baik itu film atau musik, biasanya memiliki dua skema berlangganan. Mereka akan menyediakan pilihan berlangganan gratis dengan subsidi iklan, atau membayar untuk menikmati konten tanpa iklan.
Strategi ini biasanya digunakan untuk menarik lebih banyak pelanggan. Namun, tidak dengan Netflix. Perusahaan video on demand asal Amerika Serikat ini enggan menggunakan skema "gratisan".
Alasannya, menggunakan skema iklan seperti itu akan merusak proporsi Netflix sebagai brand bebas iklan.
Selain itu, CEO Netflix, Reed Hastings mengatakan membangun bisnis iklan untuk platform digital cukup menantang, karena harus melibatkan raksasa iklan online yang sudah ada seperti Google, Facebook, dan Amazon. Menggunakan jasa mereka pun tidak murah.
"Mereka mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Untuk bisa bertahan dengan raksasa-raksasa itu, Anda harus mengeluarkan biaya sangat besar untuk melacak lokasi dan hal-hal lain yang tidak ingin kami lakukan," jelas Hastings.
Apalagi, regulator di Eropa dan Amerika Serikat beberapa tahun belakang cukup ketat mengawasi pergerakan perusahaan internet raksasa, seperti Google dan Facebook, terkait penggunaan data pribadi.
Google dan Facebook juga sempat dikenai denda, karena terbukti lalai melindungi data pribadi pengguna. Hastings juga ingin Netflix yang identik dengan slogan "Netflix and Chill", tetap menjadi platform hiburan yang menyenangkan, tanpa risiko mengganggu data pribadi pengguna.
"Kami ingin menjadi "tempat" istirahat di mana Anda bisa bereksplorasi, bisa terstimulasi, bahagia, santai, dan relaks, tanpa ada kontroversi ekploitasi pengguna dengan munculnya iklan," kata Hastings seperti dihimpun Business Insider.
Prinsip ini berbeda dengan yang dilakukan pesaingnya, seperti Hulu yang justru sukses membangun bisnis iklannya. Netflix pun punya strategi sendiri untuk meningkatkan pendapatan selain dari berlangganan.
Salah satunya adalah membuat tim produk konsumer yang bekerja sama dengan merek lain seperti Ben & Jerry, atau Nike untuk mempromosikan Netflix. Mereka juga melakukan co-marketing dengan beberapa merek, seperti Baskin-Robbins dan Burger King untuk melakukan penempatan produk di film original Netflix.
Film Netflix Paling Populer
Kini, seperti tahun-tahun sebelumnya, Netflix kembali merilis daftar film dan serial yang paling populer sepanjang 2019. Secara garis besar, serial orisinal Netflix teranyar mendominasi daftar serial terpopuler tahun ini.
Source | : | Business Insider |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR