Saat ini semua pihak berusaha memberikan kontribusi dalam perang melawan epidemi global Covid-19. Termasuk Huawei Cloud, yang mengerahkan sumber daya mereka dalam membantu pemerintah berbagai negara melawan virus mematikan ini.
Komitmen tersebut diungkapkan Deng Tao (President of Huawei Cloud Global Market) dalam virtual press conference yang berlangsung Jumat (3/4) ini. Deng Tao menyebut, Huawei Cloud mencoba berkontribusi di tiga area utama, yaitu layanan kesehatan berbasis Artificial Intelligence, online education, dan enterprise on cloud.
BACA JUGA: Cegah Covid-19, Good Doctor Sediakan Konsultasi Gratis
Untuk layanan kesehatan berbasis AI, Deng Tao menunjuk kontribusi Huawei Cloud untuk rumah sakit di Baguio City, Filipina. Teknologi AI dari Huawei Cloud dimanfaatkan untuk menganalisa hasil CT Scan paru-paru pasien, untuk menentukan apakah pasien tersebut mengalami infeksi Covid-19.
Berbekal hasil scan, teknologi AI di Huawei Cloud secara otomatis akan melakukan rekonstruksi paru-paru secara 3D. Hasil rekonstruksi ini kemudian digunakan untuk mendeteksi kerusakan maupun volume kerusakan yang terjadi di paru-paru.
Berkat otomatisasi proses ini, analisa kerusakan akibat virus Covid-19 bisa didapat jauh lebih singkat, dari hitungan hari menjadi hanya 30 detik. Sensitivitas solusi ini juga lebih dari 0,99, yang berarti memiliki tingkat akurasi mendekati sempurna.
Pendekatan yang sama juga dilakukan Pemerintah Ekuador, sehingga meningkatkan efisiensi diagnosa sebesar 6 kali lipat. Karena berbasis cloud, proses deployment solusi ini juga terbilang singkat, yaitu hanya 30 menit.
Dunia medis juga dapat memanfaatkan kekuatan teknologi cloud untuk melakukan genomic analysis dari virus Covid-19. Teknologi AI di Huawei Cloud memungkinkan genome sequencing dari virus Covid-19 bisa berlangsung lebih cepat, dari hitungan hari menjadi jam.
Gratiskan Layanan
Sementara untuk mendukung keberlangsungan proses pendidikan, Huawei Cloud menyediakan infrastruktur cloud-nya untuk belajar dan kuliah secara online. Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang memanfaatkan Huawei Cloud untuk kuliah secara online. “Berkat learning management system Huawei Cloud, aktivitas di dalam kelas menjadi lebih interaktif dibanding interaksi fisik selama ini,” ungkap Dr. Mahmudin Sudin, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Untuk semakin mendukung semua pihak menghadapi masa-masa sulit ini, Huawei Cloud menyediakan solusi AI Healthcare, Online Education, dan Enterprise on Cloud secara gratis. “Layanan AI Healthcare dapat diakses secara gratis oleh semua institusi kesehatan dan universitas dalam memerangi wabah Covid-19 ini,” ungkap Deng Tao.
Sedangkan untuk perusahaan, tersedia kuota 1500-jam selama 12 bulan untuk memanfaatkan 10 produk paling populer di ekosistem Huawei Cloud, mulai dari ERP, CDN, sampai RDS.
Jika ingin memanfaatkan kesempatan ini, Anda bisa mengunjungi situs resmi Huawei Cloud terkait Covid-19 di sini.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR