Setiap orang memiliki selera masing-masing dalam memilih laptop kesukaannya tetapi orang Indonesia memiliki selera yang sama dalam membeli laptop. Firma riset IDC mengungkapkan orang Indonesia lebih menyukai laptop yang ringan dan memiliki baterai tahan lama.
Stallone Hangewa (Pengamat Pasar IDC untuk PC) mengatakan vendor laptop yang memiliki varian laptop ringan dan baterai tahan lama mempunyai prospek cerah di Indonesia terutama di segmen consumer.
"Ketahanan daya baterai dan bobot notebook adalah dua kriteria ketika orang akan membeli sebuah notebook," katanya.
IDC global mengungkapkan permintaan laptop premium untuk pasar konsumer dan enterprise yang tinggi serta peningkatan permintaan laptop gaming ikut menggenjot pengapalan industri PC secara keseluruhan di kuartal pertama 2018 (Q1 2018). Namun kontribusi laptop convertible yang bisa dilipat dengan berbagai mode masih kecil.
Total pengapalan PC di kuartal ini mencapai 13, 5 juta unit. Di kawasan Asia Pasifik kecuali Jepang, hanya Indonesia dan India yang menunjukkan hasil penjualan yang lebih baik dari perkiraan.
"Total shipment notebook yang masuk ke Indonesia untuk semua segmen masih traditional Notebook, dengan kisaran 85 - 89% setiap quarter-nya," ucapnya.
Untuk desktop, IDC melihat pengapalan komputer desktop konvensional atau yang memiliki tower terpisah dari monitor lebih mendominasi daripada komputer All-In-One (desktop dengan layar dan motherboard dalam satu perangkat).
Pengapalan desktop tradisional ada di angka 62 - 72 persen di tiap kuartal dan sisanya pengapalan untuk All-In-One.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR