Di tengah pandemi COVID-19, Huawei berhasil mencatatkan kinerja positif di sepanjang kuartal I 2020.
Huawei berhasil membukukan pendapatan sebesar CNY182,2 miliar atau sekitar US$25,7 miliar, naik 1,4% secara year-on-year. Sementara margin laba bersih di kuartal I 2020 tercatat sebesar 7,3%. Ada sedikit penurunan dari kuartal I tahun lalu yang membukukan laba 8%.
Hasil kuartal I ini disebut Huawei sesuai harapan meskipun pandemi COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia. Hal ini tak lepas dari sejumlah langkah yang diambil raksasa jaringan dan smartphone asal China ini yaitu memastikan keselamatan para pegawainya. Perusahaan dan jaringan pemasoknya bekerja sama untuk mengatasi tantangan berat yang dihadapi dalam hal produksi dan melanjutkan operasi.
Jaringan adalah nadi kehidupan bagi semua orang di tengah kondisi krisis kesehatan publik ini, sehingga sangat penting bagi Huawei untuk memastikan operasi jaringan berlangsung normal. Huawei juga mengerahkan segala kemampuannya untuk membantu para operator memastikan beroperasinya jaringan yang stabil dan aman. Bersama-sama, Huawei bekerja untuk memenuhi kebutuhan terhadap jaringan yang disebabkan oleh pembatasan sosial (social distancing) yang mendorong orang beralih ke telecommuting, pendidikan jarak jauh, dan e-commerce untuk kebutuhan sehari-hari.
Aplikasi Medis Berbasis 5G dan AI
Sejak wabah terjadi, Huawei dan para mitranya segera meluncurkan sejumlah aplikasi medis berteknologi 5G dan AI. Huawei menggunakan keahliannya di bidang teknologi komunikasi untuk membantu memerangi pandemi dan menyelamatkan banyak nyawa.
Solusi diagnosis virus corona yang dibantu AI bisa memangkas waktu tinjauan CT scan dari 12 menit menjadi 2 menit. Peningkatan ini tentu membantu dokter melakuka diagnosis dengan lebih efisien.
Sementara itu, konsultasi video jarak jauh berkemampuan 5G membantu mengatasi kurangnya tenaga ahli di garis depan serta meningkatkan efisiensi diagnosis dan perawatan pasien kritis. Adapun perangkat pencitraan panas berteknologi AI dapat mengukur suhu, sehingga meningkatkan efisiensi pencegahan infeksi dan pengendalian di tempat umum.
Huawei juga melakukan upaya terbaik untuk menyediakan masker, alat tes, dan perlengkapan pelindung lainnya bagi negara-negara maupun organisasi yang membutuhkannya.
Peran di ASEAN
Di kawasan Asia Pasifik dan negara-negara ASEAN, Huawei telah bekerja sama dengan negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei, Bangladesh, Kamboja, Laos, dan lainnya untuk mengatasi tantangan komunikasi di lapangan, memastikan konektivitas dan mendukung layanan penting dengan menggunakan teknologi yang inovatif selama pandemi COVID-19.
Pada 16 April 2020, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengunjungi Rumah Sakit Siriraj di Bangkok untuk mengamati dan menindaklanjuti pemanfaatan solusi AI-Assisted Huawei yang disediakan oleh Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat Thailand bersama Huawei. Pemerintah Thailand berencana mengimplementasikan solusi ini di lebih banyak rumah sakit di seluruh negeri, guna meningkatkan kinerja layanan medis dan memberi perlindungan yang lebih baik kepada tenaga medis.
Di Indonesia, solusi AI-Assisted juga telah dimanfaatkan oleh beberapa rumah sakit untuk mengoptimalkan penanganan pasien terinfeksi COVID-19 dengan mendukung percepatan deteksi dan diagnosis pasien.
Teknologi AI-assisted, didukung oleh jaringan 5G, membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas diagnosis dengan melakukan analisis otomatis terhadap 20.000 hasil CT scan dan membandingkan dengan sampel database yang ada, sehingga dapat dengan mudah mendeteksi 4.000 kasus yang terkonfirmasi.
Sementara solusi Video Conference System telah mulai diaplikasikan untuk membantu memberikan proteksi terhadap para tenaga medis yang menjadi garda terdepan agar terhindar dari paparan COVID-19 melalui penyediaan solusi untuk koordinasi, pemeriksaan dan konsultasi jarak jauh.
“Kami berharap pandemi ini segera berakhir. Kami juga berharap setiap pasien di seluruh dunia dapat dirawat dan diobati secepat mungkin. Wabah COVID-19 adalah pengingat lain bahwa kita berbagi dunia dan nasib yang sama. Untuk mengatasi tantangan global seperti ini, kita harus dipersatukan, karena virus tidak mengenal batas dan dapat menjangkiti siapa pun, tanpa memandang ras, warna kulit, atau kekayaan mereka,” kata Eric Xu, Huawei Rotating Chairman.
“Sebagaimana pepatah, benih yang selamat dari badai akan tumbuh dan kemudian mekar. Meskipun sulit untuk mengetahui kapan gelombang pandemi ini akan berakhir, kami di Huawei percaya bahwa tantangan ini dapat diatasi dengan berdiri bersama,” pungkas Eric.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR