Induk perusahaan Google, Alphabet baru-baru ini mengumumkan laporan pendapatanya untuk kuartal I-2020 yang terhitung mulai Januari hingga Maret 2020.
Ada sektor bisnis Alphabet yang ikut merosot akibat pandemi Covid-19. Tapi ada pula yang justru menanjak di tengah-tengah wabah, seperti bisnis YouTube.
Pada kuartal I-2020, YouTube meraup pendapatan iklan sebesar 4,04 miliar dollar AS (Rp 60,2 triliun) atau naik 33 persen dari periode yang sama tahun lalu yang meraup 3,03 miliar dollar AS (Rp 45,2 triliun).
Sementara pada akhir 2019, YouTube mengumpulan pendapatan sebesar 15,15 miliar dollar AS (Rp 226,3 triliun) dari iklan. Angka ini naik 36 persen dari periode yang sama sebelumnya.
CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai mengatakan, selama pandemi penggunaan layanan Google, termasuk YouTube diklaim meningkat. Ia sesumbar waktu menonton di YouTube naik, khususnya untuk siaran langsung.
Meskipun secara keseluruhan mencatatkan keuntungan, pendapatan iklan di YouTube tidak sepenuhnya mulus.
Pendapatan iklan tanggap langsung (direct-response ad) di YouTube dilaporkan naik pada kuartal pertama. Tapi untuk iklan dari brand, mulai mengalami kesulitan di pertengahan bulan Maret.
CFO Alphabet, Ruth Porat, mengatakan bisnis Alphabet sempat menguat pada Januari dan Februari.
"Tapi di bulan Maret kami mengalami penurunan pendapatan iklan yang signifikan," kata Porat.
Masih untung
Porat mengatakan kuartal kedua nanti, bisnis iklan Alphabet masih akan mengalami kesulitan.
Namun ia meyakini bisnis iklan Alphabet akan kembali normal pasca pandemi.
Secara keseluruhan, Alphabet sejatinya masih meraup untung di kuartal I-2020 sebesar 41,16 miliar dollar AS (Rp 614,7 triliun) atau naik 13 persen secara year over year.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR