Belakangan, isu peretasan akun WhatsApp menjadi obrolan hangat. Topik ini bermula dari akun WhatsApp aktivis Ravio Patra yang diduga diretas oleh pihak tak dikenal sehingga berujung pada penangkapannya oleh polisi.
Menurut pengakuan Ravio, akun WhatsApp miliknya digunakan olah pelaku peretasan untuk mengirim pesan berantai bernada provokasi.
Seperti layanan online lainnya, WhatsApp memang tidak kebal dari peretasan. Peretasan WhatsApp pun berpotensi terjadi ke siapa saja.
Kemungkinan paling buruk, akun WhatsApp yang diretas disalahgunakan oleh pelaku untuk melakukan penipuan atau semacamnya, seperti yang terjadi pada Ravio.
Lalu apa yang harus segera dilakukan jika akun WhatsApp diretas?
Menurut Alfons Tanujaya, praktisi keamanan siber dari Vaksin.com, pemilik akun WhatsApp yang asli harus segera mengambil kembali akun WhatsApp yang diretas.
Pengguna bisa melakukan instalasi ulang aplikasi WhatsApp sesegera mungkin di ponselnya. Kemudian, log in dengan nomor WhatsApp yang telah diretas tadi.
Baca Juga: Hati-hati! Unggah Stiker Porno di WhatsApp Bisa Didenda Rp6 Miliar
"Kita akan bisa mengambil kembali akun kita karena kode verifikasi akan dikirimkan hanya melalui SMS ke nomor Whatsapp kita," kata Alfons melalui pesan singkat.
Kode yang dimaksud adalah nomor OTP untuk verifikasi akun WhatsApp. Biasanya, dalam SMS tersebut juga ada tautan yang langsung bisa diklik pengguna untuk melakukan verifikasi.
Apabila sudah berhasil masuk, akun WhatsApp akan kembali kepada pemilik yang sah. Alfons mewanti-wanti agar pemilik asli akun WhatsApp bergerak cepat. Jika tidak ada, peretas bisa memproteksi akun dengan nomor PIN.
Sebetulnya, pengguna bisa mencegah peretasan dengan meningkatkan proteksi. Caranya adalah dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah atau two-step verification.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR