PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp18,66 triliun sepanjang 2019.
Adapun salah satu pendorong dari pendapatan Telkom Group sepanjang 2019 adalah pada segmen mobile, melalui entitas Telkomsel.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah sampai saat ini menyatakan Telkomsel masih mengukuhkan diri sebagai operator telekomunikasi seluler dengan basis pelanggan terbesar di Indonesia, yaitu 171,1 juta pelanggan, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 110,3 juta pelanggan. Apalagi dengan perkembangan digital saat ini yang makin meningkatkan kebutuhan layanan data.
Trafik data Telkomsel pun tumbuh sebesar 53,6% menjadi 6.558 petabyte. Dengan begitu, pendapatan Digital Business Telkomsel tumbuh sebesar 23,1% menjadi Rp58,24 triliun. Angka pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi secara industri sepanjang 2019.
Hal ini sekaligus menjadi katalis dalam pergeseran bisnis Legacy ke layanan Digital Business.
Kontribusi pendapatan dari Digital Business meningkat menjadi 64% dari total pendapatan Telkomsel, bertamah dari 53% pada tahun sebelumnya, seiring dengan pengembangan berbagai Digital Services seperti Digital Lifestyle, Digital Advertising, Big Data, Digital Enterprise Solution dan Mobile Payment.
Telkomsel juga berhasil melakukan pengendalian biaya dengan baik, sehingga mampu meningkatkan margin EBITDA menjadi 54,0% dari sebelumnya 53,2%.
"Pencapaian sepanjang 2019 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company dan berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia," ungkap Ririek.
Pada 2019, Telkomsel membangun 23.162 Base Tranceiver Station (BTS) 4G LTE baru sehingga pada akhir tahun 2019 jangkauan layanan 4G LTE mencapai lebih dari 90% populasi.
Sampai dengan akhir Tahun 2019, Telkomsel telah memiliki BTS total sebanyak 212.235 dengan 161.938 unit di antaranya adalah BTS 3G/4G.
Basis pelanggan data, jumlah dan jangkauan BTS 3G/4G, serta peningkatan lalu lintas data akan menjadi pondasi untuk pertumbuhan positif kinerja Telkomsel di tahun 2020.
Telkom Group juga melakukan antisipasi terhadap perkembangan industri yang disruptive saat ini melalui pengembangan tiga perspektif domain bisnis digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service.
Pertumbuhan mobile broadband di masa mendatang masih berpotensi meningkat cukup besar sejalan dengan makin tingginya pengguna mobile data.
Rata-rata konsumsi mobile data saat ini masih relatif rendah yaitu 5,2 GB per pelanggan per bulan, dibandingkan negara lain seperti Thailand atau India yang masing-masing mencapai 13 GB dan 11 GB per pelanggan per bulan.
Melihat hal tersebut, Telkom Group memperkirakan bahwa trafik data akan terus tumbuh signifikan dalam beberapa tahun ke depan seiring makin beragamnya layanan digital, seperti gim, video, advertising, dan payment yang masih dalam fase awal pertumbuhan.
Telkom juga mengakselerasi domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan data center & cloud mengarah pada smart platform sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT.
Selanjutnya produk-produk digital service akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan yang didukung secara sinergis oleh digital platform dan digital connectivity.
"Kami sadari bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak terkecuali Telkom. Melalui berbagai segmen bisnis kami, Telkom terus berupaya untuk mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform seperti Cloud, Big Data dan IoT (Internet of Things) sesuai kebutuhan para pelanggan dalam upaya memberikan pengalaman terbaik. Kami berkeyakinan bahwa lini bisnis digital merupakan pendorong pertumbuhan bagi Telkom di masa mendatang," jelas Ririek.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR