Sementara, Industri 4.0, yang antara lain "ditandai" dengan cyber-physical system dan internet of things, akan lebih mudah dicapai dengan koneksi nirkabel. Bayangkan jika ribuan bahkan lebih benda yang terkoneksi semuanya menggunakan kabel. Koneksi nirkabel menggunakan 5G diklaim menawarkan keandalan setara kabel sehingga bisa menggantikan kabel dengan baik, seperti yang diilustrasikan di sini.
"Kami memprediksikan bahwa pada tahun 2030, [terdapat pasar 5G sehubungan bisnis to bisnis sebesar] US$700 miliar untuk menarik penyedia layanan yang bisa dibilang operator telekomunikasi seluler [untuk menambah pendapatan] di luar pendapatan tradisional," sebut Magnus Ewerbring (Ericsson Chief Technology Officer for Asia-Pacific). "ABI Research juga membuat sebuah studi di sini, dan Anda bisa lihat, hanya dari manufaktur, mereka memprediksikan US$1 triliun pada 2030," tambah Magnus Ewerbring.
Pandemi COVID-19 tentunya juga menegaskan pentingnya jaringan seluler dalam menunjang aktivitas masyarakat dunia. Hal tersebut terlihat dari kegiatan bekerja dari rumah alias WFH (work from home) maupun belajar dari rumah yang banyak dilakukan akibat pandemi COVID-19 tersebut. Berhubung bekerja dari rumah, para pekerja tentunya perlu untuk terkoneksi dengan pihak lain seperti pekerja lain maupun sumber daya di kantor, yang umumnya dilakukan melalui internet. Begitu pula halnya dengan belajar dari rumah; pelajar perlu terkoneksi dengan gurunya.
Alhasil, jaringan internet baik yang fixed line maupun yang seluler menjadi sangat penting. Ericsson Mobility Report pun menemukan lalu lintas pada jaringan seluler meningkat sampai 20%, bahkan lebih tinggi, selama Pandemi COVID-19, setidaknya sampai beberapa waktu lalu. Meski peningkatannya tidak sebesar fixed line yang mencapai lebih dari 80%, jaringan seluler tetaplah digunakan oleh banyak orang untuk terhubung selama Pandemi COVID-19. Jumlah waktu terkoneksi menggunakan jaringan seluler pun, berdasarkan klaim pengguna global, bertambah rata-rata satu jam setiap harinya. Sementara, untuk fixed line, bertambah rata-rata 2,5 jam setiap harinya.
Tak hanya bekerja dan belajar dari rumah, banyak pula kegiatan lain seperti berbelanja dan bersosialisasi yang dilakukan dari rumah. Beberapa responden pun terpaksa untuk melakukan kegiatan menggunakan internet yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Misalnya, sejumlah responden terpaksa berbelanja secara daring, baik menggunakan PC desktop/laptop maupun smartphone, untuk pertama kalinya. Maraknya berkegiatan dari rumah tentu juga mengubah peta "kepadatan" jaringan seluler; dari di tengah kota menjadi di pinggiran — tempat di mana banyak masyarakat menetap.
Pentingnya jaringan seluler juga diyakini oleh sebagian besar responden pada Ericsson Mobility Report Juni 2020. Sebagian besar responden mengatakan bahwa ketangguhan jaringan dan koneksi internet adalah yang paling penting saat pandemi COVID-19.
"Tiga dari empat mengatakan bahwa ketangguhan (resilience) jaringan dan konektivitas internet adalah yang paling penting selama suatu krisis seperti COVID-19," pungkas Jerry Soper.
KOMENTAR