Mengingat seluruh kegiatan perlahan terjadi tanpa tatap muka, maka sudah sepatutnya bagi para pebisnis untuk menggali potensi bisnis di ranah TI yang sesuai kepada para konsumennya.
“Salah satu challenge bagi DJP yaitu bagaimana penerimaan pajak tetap berjalan meski tanpa tatap muka, tetapi sistem (penerimaan) itu bisa handal dan secure,” lanjut Iwan.
Senada dengan Iwan, Chief Technology Officer DANA Norman Sasono selaku pembicara, turut mengungkapkan tantangan bagi para pelaku bisnis digital.
Baca Juga: Jangan Tertipu Kemudahan, Ini Daftar 105 Fintech Ilegal Terbaru
“Selain tantangan untuk DANA, partner kami yang bergerak secara konvensional juga menghadapi penurunan pendapatan akibat tidak adanya transaksi offline. Akibatnya, transaksi QR kami juga drop,” ujar Norman.
Meski begitu, baik Norman dan Iwan sendiri merasakan adanya hal baik dalam pandemi ini, salah satunya melalui aktivitas masyarakat yang cukup aktif di jaringan internet. Hal inilah yang mendorong keduanya untuk memaksimalkan kegiatan TI.
“Di sisi lain, ada shift behaviour yang terjadi pada konsumen. Di mana mereka lebih banyak menggunakan transaksi ke online dari offline,” lanjut Norman.
Situasi dan tantangan inilah yang pada akhirnya harus dipahami oleh seluruh pemegang kepentingan. Masih ada banyak potensi yang sebetulnya terlihat jelas pada pasar dan perlu diperhatikan lebih jauh.
Baca Juga: Langgar Privasi Data Pengguna, OVO Pecat Karyawan
Tentukan strategi bisnis dan maksimalkan potensi
Setelah menemukan potensi, kata Iwan, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi bisnis yang tepat sekaligus memaksimalkan potensi TI yang ada di dalam perusahaan.
Mengingat, adopsi internet di masyarakat awam masih cukup rendah, sehingga berpotensi menimbulkan kebingungan.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR