Pemerintah Inggris akan meminta Jepang untuk membantu pembuatan sistem jaringan nirkabel 5G tanpa campur tangan Huawei Technologies, sebagaimana laporan Nikkei.
Kabar ini mencuat beberapa hari setelah negara tersebut mengeluarkan Huawei dari rencana 5G mereka.
Hal ini juga merupakan perkembangan baru dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Dilansir dari Gizmochina, perusahaan asal Jepang yang menjadi pilihan Pemerintah Inggris adalah NEC Corp dan Fujitsu Ltd sebagai pengganti dari sistem jaringan 5G Huawei.
Inggris dilaporkan bertemu dengan mitra mereka di Tokyo, dua hari setelah Inggris meminta peralatan Huawei dibersihkan dari sistem jaringan 5G sebelum akhir tahun 2027.
Ketika Inggris bersiap-siap meninggalkan Uni Eropa, perasaan takut terhadap keamanan Huawei telah membatasi Perdana Menteri Johnson untuk memilih antara Amerika Serikat atau Tiongkok, mengukur kemitraan dasar terhadap miliaran investasi.
Baca Juga: Dilarang Inggris, Huawei: Keputusan ini Perlambat Perkembangan Digital
Nikkei mengatakan langkah terbaru ini mencerminkan dorongan Inggris untuk mengakuisisi penyedia peralatan baru agar dapat memupuk persaingan dan membantu mengurangi biaya operator nirkabel negara tersebut.
Baik Fujitsu maupun Kedutaan Besar Inggris di Tokyo tidak menanggapi email atau pertanyaan teks yang diajukan pada Minggu (19/7).
Nikkei juga mengungkapkan bahwa Sekretariat Kabinet Jepang dan NEC tidak menjawab panggilan. Huawei dan kementrian luar negeri Tiongkok juga belum menanggapi berita tersebut.
Beberapa hari yang lalu, Oliver Dowden, menteri digital Inggris mengungkapkan bahwa negaranya bekerja dengan para mitranya untuk mendorong pesaing Huawei, dengan menunjuk perusahaan dari Finlandia, Swedia, Korea Selatan dan Jepang.
Baca Juga: Exabytes: Jumlah Signup Domain & Hosting UKM Naik 95 Persen
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR