Pelajar SMA Al-Jabr School Jakarta terpilih memenangkan juara pertama pada kompetisi teknologi geospasial dunia yang berlangsung di California, Amerika Serikat (AS) pada 13-16 Juli lalu.
Kompetisi ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Esri User Conference yang tujuannya menginspirasi penggunaan teknologi digital dan geospasial dalam mengatasi permasalahan dunia saat ini.
Acara ini setiap tahunnya diadakan di San Diego Conference Center, California dan khusus tahun ini diikuti oleh lebih dari 85,000 peserta dari 180 negara secara online dan dikelola langsung dari markas besar Esri di Redlands, California.
Mewakili Indonesia dalam kategori Student Map usia 13-18 tahun adalah karya berbentuk aplikasi daring yang berjudul: Jakarta: Insights on a Drowning City.
Dari 1500 aplikasi yang masuk, karya anak bangsa ini dipilih juri sebagai pemenang pertama, mengalahkan kedua finalis lainnya dari University of North Carolina at Chapel Hill, USA dan dari Amity Regional High School, Connecticut, USA.
Ahsan Imam Istamar dari Al Jabr Islamic School berhasil merancang sebuah aplikasi interaktif Story Map yang ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penurunan tanah di Jakarta dan banjir yang terjadi khususnya pada periode Januari hingga Februari 2020.
Aplikasi itu secara lengkap menampilkan data resmi titik-titik kerawanan banjir, penduduk usia sekolah terdampak dan masyarakat marjinal terdampak yang bermanfaat memberikan pemahaman untuk menghadirkan solusi lebih lanjut sesuai dengan tantangan masing-masing.
Siswa SMA berusia 17 tahun tersebut juga mempresentasikan aplikasi dan pesannya yang menekankan pentingnya pengelolaan penggunaan air tanah yang bertanggung jawab dan pemeliharaan jaringan air sekitar kepada panelis dan peserta konferensi akbar teknologi geospasial ini.
Didemonstrasikan pula bagaimana dengan menggunakan keterbukaan berbagi pakai data oleh kementerian dan lembaga di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk membangun aplikasi interaktif visual yang analisanya dapat memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat.
Selain itu, teknologi digital juga memungkinkan terjadinya interaksi dua arah melalui media sosial dan urun daya/crowdsourcing sejalan dengan trend Digital Humanitarianism.
Baca Juga: Meski Boleh Diperjualbelikan, BI Larang Bitcoin Jadi Alat Pembayaran
“Adopsi teknologi digital yang pesat di Indonesia juga dapat dirasakan di bidang geospasial. Teknologi dan cara berbagi pakai data ini sangat potensial untuk memecahkan berbagai masalah dan tantangan dunia secara bersama-sama. Kami sangat bangga dengan pencapaian perwakilan Indonesia di ajang kompetisi Esri Map Gallery ini,” ujar Dr. Achmad Istamar, CEO, Esri Indonesia.
“Harapannya ini adalah momentum untuk semakin meningkatkan pemanfaatan teknologi dan data spasial antar pemerintah/lembaga, dunia pendidikan, swasta dan masyarakat untuk memberikan dampak nyata bagi tantangan dinamis dunia saat,” tambah Achmad.
Ibukota Jakarta cukup akrab dengan banjir dan juga mengalami penurunan muka air tanah yang signifikan setiap tahunnya, sehingga sempat disebut-sebut BBC dalam laporannya sebagai the fastest sinking city in the world.
Inovasi berupa aplikasi daring ini berpotensi memberikan pemahaman bersama bahwa fenomena ini dapat diatasi secara bersama salah satunya dengan kesadaran penggunaan air tanah yang tidak berlebihan.
Melalui data dan analisa interaktif aplikasi juga memberikan informasi signifikansi dampak banjir pada anak usia sekolah dan terhadap area masyarakat yang memiliki kerentanan ekonomi.
“Pemahaman terhadap permasalahan lingkungan dan peran masyarakat sangat penting agar tidak terjadi eksploitasi air tanah yang berlebihan,” ucap Ahsan.
“Dengan teknologi tersebut, siapapun bisa berkontribusi dalam digital humanitarianism untuk membantu komunitasnya. Setiap orang dapat berkontribusi data yang sekaligus unik dan berdampak,” tambah Ahsan.
Dalam mengembangkan aplikasi tersebut, Ahsan menggabungkan berbagai jenis data antara lain data pantauan satelit, data demografi, data banjir dan data cuaca.
Kemampuan ini didapat melalui kemampuan koneksi berbagi pakai data online geospasial yang sudah diberikan oleh Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, BMKG dan Jakarta Satu milik Pemda DKI Jakarta.
Prestasi ini tentunya merupakan wujud dari meningkatnya adopsi teknologi geospasial di Indonesia dan semakin dibukanya akses kepada masyarakat umum untuk berbagi pakai data oleh pemerintah dan lembaga.
Semakin banyaknya open data memungkinkan komponen masyarakat untuk berbagi pakai data dan membuat wahana dan aplikasi digital secara mandiri.
"Hal ini sangat membantu pemahaman mengenai pengelolaan penggunaan sumber daya alam seperti air, jaringan saluran air dan perhatian kepada masyarakat yang memiliki kerentanan tertentu," pungkas Achmad.
Baca Juga: Dukung Transaksi Nontunai, Jenius Luncurkan Fitur Jenius QR
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR