"Kami juga bangga bahwa orang-orang bisa mengandalkan layanan kami untuk tetap terhubung ketika mereka tidak selalu bisa bersama," kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Dirangkum Billboard, laporan keuangan ini dirilis saat Facebook sedang menjadi perhatian regulator dan para politisi di AS.
Beberapa waktu lalu, Zuckerberg menghadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) dan dicecar sejumlah pertanyaan seputar akuisisi yang dilakukan Facebook selama ini.
Seperti diketahui, Facebook mengakuisisi beberapa aplikasi seperti WhatsApp dan Instagram yang kini kian populer.
Facebook menolak tudingan bahwa jejaring sosial itu melakukan praktik predator atau memonopoli media sosial.
Pada kuartal kedua 2020, Facebook juga diboikot oleh pengiklan. Sejumlah perusahaan besar menyetop belanja iklan mereka di Facebook, karena dianggap gagal meredam ujaran kebencian.
Baca Juga: Facebook Blokir Akun Pendukung Presiden Brasil Bolsonaro di Dunia
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR