TikTok mengumumkan rencana untuk membangun pusat data baru di Irlandia untuk pengguna Eropa, usai bisnisnya dijegal pemerintah Amerika Serikat.
Pusat data baru senilai US$498 juta atau Rp7,3 triliun bakal menampung data pengguna di Eropa.
Pasalnya, Rencana Microsoft untuk membeli TikTok tidak berlaku untuk pengguna Eropa. Sehingga TikTok mesti membangun pusat data baru bagi pengguna di benua itu.
Saat ini, TikTok menyimpan semua data penggunanya di server yang ada di Amerika Serikat. Data itu dicadangkan pada pusat data di Singapura. Pusat data TikTok di Irlandia kemungkinan akan beroperasi pada tahun 2022.
Melansir Business Insider, pengumuman itu muncul setelah perintah luar biasa dari paling lambat 15 September atau menghadapi pemblokiran aplikasi di AS.
Microsoft saat ini sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi operasi TikTok di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Sedangkan Eropa tidak menjadi bagian dari kesepakatan.
Trump mengambil langkah ofensif karena mengklaim TikTok yang dimiliki oleh perusahaan China, ByteDance bisa menimbulkan ancaman keamanan nasional. Hingga bulan April 2020, TikTok telah diunduh sebanyak 2 miliar kali.
Kepala keamanan global TikTok Roland Cloutier mengatakan rencana TikTok untuk membuat pusat data Irlandia telah berjalan selama setahun. Lewat blog, ByteDance menyampaikan informasi tentang pengguna Inggris dan Eropa akan di-host di server Irlandia.
"Ini adalah simbol penting dari komitmen kami untuk jangka panjang di Eropa dan ini menunjukkan pentingnya Irlandia bagi kami," kata Theo Bertram, direktur kebijakan publik TikTok di Eropa.
Melansir blog resmi, investasi TikTok diklaim akan menciptakan ratusan lapangan kerja baru dan memainkan peran kunci dalam memperkuat pengamanan dan perlindungan data pengguna TikTok.
Perusahaan asal China itu mengklaim akan menghadirkan sistem pertahanan keamanan fisik dan jaringan canggih pada pusat data di Irlandia.
Cloutier mengatakan Irlandia telah memainkan peran kunci dalam operasi bisnis TikTok di Eropa yang berkembang pesat. Sejak mendirikan kantor di Dublin pada awal tahun ini, dia berkata pihaknya telah dengan cepat memperluas tim untuk menjaga keamanan pengguna TikTok.
Salah satu hal yang dilakukan adalah TikTok Technology Limited (TikTok Ireland) dan TikTok Information Technologies Limited (TikTok UK) akan menjadi pengontrol data untuk pengguna di EEA (European Environment Agency), Swiss, dan Inggris.
Sedangkan penyedia layanan untuk pengguna EEA atau Swiss akan berubah menjadi TikTok Irlandia dan penyedia layanan untuk pengguna UK akan berubah menjadi TikTok UK.
Source | : | Business Insider |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR