Ketika sedang membuat karakter baru di dalam game online, tak jarang pemain akan menggunakan nama panggilan (nickname) yang unik dan menarik.
Nickname tersebut nantinya akan menjadi identitas untuk membedakan karakter yang dimiliki oleh pemain satu dengan pemain lainnya.
Namun para gamer di Cina tidak lagi dapat membuat nickname saat bermain game online. Departemen Publisitas Komite Sentral Partai Komunis Cina, Feng Shixin mengatakan bahwa game online yang beroperasi di negara tersebut wajib menerapkan sistem otentikasi yang dikelola langsung oleh pemerintah.
Gamer wajib mendaftar ke sistem milik pemerintah sebelum bermain suatu game online. Nama asli yang didaftarkan di sistem pemerintah itu akan dicocokkan dengan identitas (ID) pemain di dalam game.
Kebijakan tersebut dilakukan pemerintah Cina diduga sebagai upaya dalam membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak dan remaja saat bermain game online.
Baca Juga: Buruan! Ikuti Event PUBG Mobile Color Chasing, Banjir Hadiah Menarik
Lebih lanjut, Feng Shixin menjelaskan bahwa sistem anyar itu akan mulai diterapkan pemerintah Cina terhitung mulai September mendatang. Dua perusahaan gaming Cina, Tencent dan NetEase diketahui telah menerapkan sistem otentikasi ini.
Namun, sistem yang dimiliki keduanya dikontrol secara langsung oleh mereka sendiri, tanpa melibatkan campur tangan pemerintah.
Cina memang dikenal sebagai negara yang ketat memberlakukan aturan-aturan di industri gaming di negaranya.
Beberapa waktu lalu, Cina mewajibkan penerbit game mengirimkan game buatan mereka ke pemerintah pusat, untuk ditinjau sebelum dijual.
Dari kebijakan itu, pemerintah Cina berhasil memblokir 100-an game yang beroperasi tanpa izin pada awal 2020 lalu.
Untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut, pemerintah Cina akan meningkatkan regulasi pemblokiran yang selama ini telah dijalankan.
Source | : | The Register |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR