Tak dimungkiri, masa karantina “Di Rumah Saja” memiliki andil dalam pembatasan bersosialisasi dengan teman, maupun bertemu kenalan baru. Namun tidak demikian dengan Tinder, di platform ini, pertukaran pesan justru mengalami peningkatan.
Di Indonesia, keriuhan pengguna Tinder tercatat mengalami puncaknya pada 12 April 2020. Pada hari tersebut, para pengguna Tinder di Indonesia sangat aktif dalam mengirimkan pesan sehingga terjadi kenaikan pengiriman pesan dengan rata-rata 61% lebih banyak dibandingkan saat awal masa di rumah saja pada awal Maret lalu.
Selain itu, ditemukan juga bahwa pengiriman pesan lebih banyak dilakukan oleh Gen Z (kelahiran 1996 - 2010), dengan rata-rata pengiriman pesan 64% lebih banyak dibandingkan pengguna yang berusia di atas 26 tahun (pengguna milenial).
Masa di rumah saja juga telah membuat Gen Z lebih aktif menjelajahi Tinder sebagai cara mereka untuk bersosialisasi dan juga membuat mereka menjadi pelaku kencan digital yang kreatif.
Pada masa puncak di rumah saja, jumlah swipe antarpengguna di Indonesia bertambah sampai 29%, serta banyak pengguna Gen Z Indonesia di Tinder yang memilih Animal Crossing sebagai “tempat kencan” dengan match mereka.
Hal tersebut tampak dari penyebutan permainan Animal Crossing di bio mereka yang meningkat lima kali lipat, dan Gen Z menyebutkannya dua kali lebih banyak dibandingkan pengguna milenial.
Tinder memang memungkinkan penggunanya untuk bertemu teman baru dari berbagai belahan dunia. Bagi Anda yang ingin mencobanya, bisa gunakan fitur Global Mode dan bermain Animal Crossing.
KOMENTAR