Dihimpun Engadget, ini bukan kali pertama Facebook memburu para penjual like dan komentar palsu. Sebelumnya, Facebook mengugat pengembang asal Spanyol dengan alasan serupa.
Pada tahun 2019, sebuah perusahaan pengembang software asal Selandia Baru juga digugat karena menjual layanan engagement palsu.
Di tahun yang sama, Facebook dan Instagram juga melayangkan gugatan ke pengadilan federal AS, ditujukan kepada empat perusahaan dan tiga orang yang berdomisili di China karena menjual akun, followers, dan like palsu.
Baca Juga: Gara-gara ini Instagram Live dan YouTube Live Bakal Dilarang di RI
Source | : | Engadget |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR