Pandemi COVID-19 telah merubah tatanan hidup masyarakat di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Mulai dari aktivitas untuk membeli kebutuhan sehari-hari, bekerja, hingga belajar kini lebih banyak dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan platform digital.
Karena itu, tak heran bila banyak platform digital yang mengalami peningkatan bisnis secara drastis selama pandemi berlangsung.
Platform digital di bidang pendidikan misalnya. Salah satu platform di bidang ini yang mengalami hal tersebut adalah lingkaran (lingkaran.co).
Selama tahun 2020 berjalan, lingkaran telah berhasil berkembang secara organik sebesar 5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam capaian angka, selama tahun ini pula lingkaran berhasil mendapatkan 50% revenue growth, 450% margin growth, 500% user growth, dan 300% retention growth.
Lantas, layanan pendidikan apa yang sebenarnya ditawarkan platform lingkaran?
Secara singkat, lingkaran adalah sebuah platform pendidikan non-formal yang ditujukan bagi para wirausahawan dan profesional muda yang ingin mengembangkan diri, karir, dan bisnis melalui berbagai pelatihan in-demand skills oleh para praktisi dan ahli di bidangnya masing-masing.
Bersifat online (daring), pelatihan yang diadakan pun beragam, meliputi pelatihan kewirausahaan, pemasaran digital, manajemen keuangan dasar, pembangunan karakter, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Fabelio: Penuhi Kebutuhan Furnitur Para Pemilik Hunian dengan Bantuan Teknologi
Awal Mula Berdiri
lingkaran sendiri didirikan oleh Wendy Pratama (CEO dan Founder lingkaran), yang di mana ide untuk mendirikan platform digital ini berangkat dari rasa kegelisahannya setelah lulus dari salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Bandung.
“Setelah lulus dari jurusan Arsitektur di ITB (Institut Teknologi Bandung), saya diminta untuk merenovasi rumah saya sendiri. Nyatanya, teori semasa kuliah tidak mudah diaplikasikan. Saat itu saya tidak memahami bagaimana cara mengeksekusi dan mewujudkan desainnya; bagaimana cara menghitung biaya, mencari kontraktor, dan hal-hal teknis lainnya. Setelah banyak berdiskusi dengan orang sekitar, ternyata faktanya terdapat missing gap antara apa yang dipelajari di institusi pendidikan formal dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan di industri atau dunia profesional,” papar Wendy.
Dari situ, ia pun akhirnya membangun lingkaran pada pertengahan tahun 2014 dengan semangat untuk membantu anak muda di Indonesia mengatasi tantangan kesenjangan pengetahuan dan keterampilan.
Bersama timnya, ia bertekad untuk menciptakan sebuah ekosistem yang dapat menjembatani kesenjangan antara apa yang diberikan dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan.
lingkaran sendiri memiliki visi utama yaitu “Menjadi ekosistem progresif yang mendorong dan mendukung para entrepreneur dan profesional muda di Indonesia untuk mencapai standar kelas dunia.”
Selama enam tahun beroperasi, tercatat lingkaran telah mengadakan lebih dari 1.500 program khususnya di bidang kreatif, digital dan wirausaha, mengembangkan lebih dari 20.000 pelajar, dan telah menginspirasi lebih dari 150.000 generasi muda di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Rukita: Startup Penyedia Hunian Co-Living untuk Kaum Milenial
Ikuti Program DSC
Untuk semakin mematangkan bisnisnya, pada tahun 2019 lalu, Wendy membawa perusahaan yang didirikannya tersebut untuk mengikuti program Diplomat Success Challenge (DSC).
Selain termotivasi untuk mendapatkan hibah modal usaha dengan total Rp2 Miliar, Wendy juga memiliki keinginan untuk terkoneksi dengan mentor-mentor berpengalaman dan meluaskan jaringannya dengan rekan-rekan sesama wirausahawan dalam komunitas Diplomat Entrepreneur Network (DEN).
“Pada saat itu, bisnis saya sudah berjalan selama 5 tahun dan kami sedang membutuhkan bantuan berupa modal tambahan dan mentorship untuk pengembangan produk digital kami. Walaupun lingkaran belum menjadi pemenang, namun banyak hal yang didapatkan selama mengikuti program DSC seperti ilmu, pengalaman dan network baru,” tutur Wendy,
“Selain itu DSC juga membantu meningkatkan awareness publik terhadap lingkaran, terutama untuk audiens di Pulau Jawa,” tambahnya.
Baca Juga: BukuKas: Aplikasi Pengelolaan Keuangan untuk Para Pelaku UMKM
Terus Kembangan Platform
Pandemi COVID-19 yang mengharuskan masyarakat melakukan karantina mandiri membuat masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar rumah.
Selama itu pula, masyarakat kian mengeksplorasi dan melakukan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan, seperti mencari hobi baru, belajar melalui e-learning platform, membuka bisnis rumahan, dan aktivitas lainnya seiring dengan dibutuhkannya banyak keterampilan baru.
“Dengan peluang tersebut, saat ini lingkaran masih melanjutkan pengembangan digital produknya, yaitu LMS (Learning Management System) dan Authoring Tools untuk membantu proses belajar mengajar dan meningkatkan tingkat ketersampaian dan keberhasilan pembelajaran online,” jelas Wendy.
Selain terus melakukan pengembangan pada platform lingkaran, baru-baru ini ia bersama timnya juga telah meluncurkan inisiatif terbarunya, yaitu platform bagi para pencari kerja lepas bernama lepasan.co.
Platform ini menawarkan berbagai jenis layanan pekerjaan kepada perusahaan maupun individu yang membutuhkan.
“Inisiatif ini diharapkan dapat memperluas pengaruh lingkaran dengan menciptakan kembali lapangan kerja dan membawa antusiasme serta harapan baru kepada semua pekerja yang terkena dampak krisis pandemi,” pungkas Wendy.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR