Dalam sebuah hunian, kehadiran furnitur amatlah penting. Pasalnya, selain dapat menjadi elemen yang fungsional, furnitur juga dapat memberikan kesan yang dekoratif.
Berbicara mengenai furnitur, bagi banyak orang membeli furnitur merupakan kegiatan yang memakan waktu tidak sedikit dan menyulitkan; mulai dari desain yang kadang kurang cocok, lokasi toko yang jauh, hingga harga yang kurang bersahabat.
Mencoba menjawab tantangan yang dihadapi banyak orang tersebut, Marshall Tegar Utoyo bersama rekannya Christian Sutardi membangun sebuah startup bernama Fabelio pada tahun 2015 lalu.
Fabelio sendiri merupakan startup yang mengembangkan situs retail furnitur dengan tujuan memudahkan orang-orang dalam mendapatkan furnitur untuk huniannya.
“Kami percaya bahwa membeli furnitur itu seharusnya mudah dan nyaman, karena yang dicari saat membeli furnitur juga adalah kenyamanan itu sendiri,” ujar Marshall Tegar Utoyo (Co-founder dan CEO Fabelio) kepada InfoKomputer.
Di situsnya, Fabelio menyediakan berbagai furnitur mulai dari furnitur ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, ruang kerja, hingga beragam dekorasi rumah. Yang menariknya, seluruh furnitur yang dijual merupakan hasil karya dari para perajin di Indonesia.
“Kami bekerjasama dengan beberapa perajin dan manufaktur yg tersebar beberapa tempat di Indonesia untuk memberikan desain orisinil dan terkurasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan selera masyarakat,” jelas Marshall.
Dengan beragamnya produk furnitur yang ditawarkan, Marshall mengklaim bahwa Fabelio mengalami pertumbuhan bisnis yang pesat dari tahun ke tahun. Di tahun 2020 ini saja, pertumbuhan GMV (Gross Merchandise Value) Fabelio berhasil tumbuh hingga lebih dari 82% dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut pun salah satu faktornya didukung oleh penjualan jenis produk furnitur yang paling diminati banyak orang. Berdasarkan data internal, kategori paling laris di Fabelio adalah sofa dan furnitur ruang makan.
Namun demikian, situasi pandemi yang membuat banyak karyawan dari berbagai perusahaan harus melakukan WFH (Work from Home) justru berhasil menambah tren kategori paling laris, yaitu furnitur ruang kerja.
“Setelah lockdown, demand untuk kategori furnitur ruang kerja bertambah karena masih banyak konsumen yang kerja dari rumah. Penjualan kursi dan meja kerja, serta set furnitur ruang kerja lainnya menunjukkan pertumbuhan yang tinggi,” imbuh Marshall.
Baca Juga: Rukita: Startup Penyedia Hunian Co-Living untuk Kaum Milenial
Layanan yang Menyeluruh
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR