“Seiring pertumbuhannya, organisasi akan membutuhkan tambahan lisensi untuk menjalankan software RPA di server-server tambahan, juga menambah core untuk menangani beban kerja," jelas Biscotti. Menurutnya, tren ini merupakan refleksi dari tumbuhnya permintaan pada organisasi yang menerapkan "“everywhere infrastructure".
Pembeli RPA Didominasi Bisnis
Tren lain yang juga menarik adalah pada tahun 2024 nanti hampir separuh dari klien vendor RPA adalah business buyers, alias bukan orang TI.
Menurut Fabrizio Biscotti, seperti dikutip dari laman information-age.com, para vendor RPA sukses membidik para Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Operating Officer (CCO). Jajaran C-level ini menyukai deployment cepat dari otomatisasi yang tergolong low-code/no-code ini. Tantangan yang mereka hadapi adalah mengintegrasikan RPA di lingkungan heterogen yang dinamis. Oleh karena itu, Fabrizio Biscotti menyarankan koordinasi yang baik dengan TI.
Source | : | Information Age |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR