Tanpa terasa, sudah lebih dari enam bulan masyarakat Indonesia menghadapi pandemi COVID-19.
Sebagai dampaknya, banyak penerapan adaptasi kebiasaan baru yang harus dilakukan oleh masyarakat di berbagai sektor, salah satunya pendidikan.
Kegiatan pembelajaran yang semula dilakukan di ruang-ruang kelas, kini harus dilakukan secara virtual untuk memutus penyebaran pandemi tersebut.
Karena itu, peran teknologi digital tentunya sangatlah penting di masa pembatasan sosial ini untuk memastikan proses pembelajaran terus berjalan.
Sebagai upaya untuk mendukung sektor pendidikan di masa pandemi, Indosat Ooredoo menyelenggarakan Edu Connex.
Edu Connex sendiri merupakan acara yang bertujuan sebagai sarana menjalin kerja sama yang lebih baik dengan berbagai pihak untuk menghadirkan solusi yang dapat diimplementasikan bagi sektor pendidikan tinggi di Indonesia.
Mengangkat tema “Transformasi Pendidikan: Digitalisasi dan Kolaborasi di Era Pasca COVID-19”, acara yang digelar pada 5 November 2020 ini dilakukan secara virtual yang melibatkan 7 kota di Indonesia yaitu Padang, Lampung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Bandung.
Bayu Hanantasena selaku Chief Business Officer Indosat Ooredoo, mengatakan bahwa penyelenggaraan Edu Connex tahun ini berfokus untuk mencari solusi adaptasi kebiasaan baru di sektor pendidikan tanah air di tengah pandemi COVID-19 yang memanfaatkan teknologi digital.
“Kami sangat bangga dapat berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, BPPT, dan Komite IdREN, yang disaksikan oleh perwakilan bidang Sistem Teknologi & Informasi dari 133 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kami berharap diskusi ini menghasilkan manfaat yang dapat diimplementasikan bagi sektor pendidikan tinggi di Indonesia terutama untuk menjalankan pendidikan dan penelitian selama dan setelah masa pandemi COVID-19,” jelas Bayu.
Edu Connex 2020 dibuka dengan sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., yang dilanjutkan dengan paparan dan diskusi oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr. Ir. Hammam Riza M.Sc, IPU, Ketua Komite Indonesia Research & Education Network (IdREN), Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA, Direktur Sistem & Teknologi Informasi ITB, Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, MT, dan VP-Security Solution Indosat Ooredoo, Wildan Aliviyarda yang mengangkat topik Digitalisasi Pendidikan Pasca COVID-19.
Baca Juga: Percepat Digitalisasi Produksi, Red Hat Bergabung dengan OMP
Indosat Ooredoo Hadirkan IdREN
Indosat Ooredoo menyediakan fasilitas layanan koneksi jaringan komunikasi data untuk Indonesia Research & Education Network (IdREN).
IdREN merupakan suatu network tertutup (national closed user) bagi research sharing antar perguruan tinggi dengan kolaborasi bersama pihak pemerintah, industri dan lembaga penelitian yang dapat diakses oleh perguruan tinggi sebagai sarana media saling berbagi resource serta hasil riset antar perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Tersedianya jaringan antar perguruan tinggi dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan, kemudahan akses data antar lembaga penelitian baik antar perguruan tinggi, pemerintah, dan industri guna meningkatkan daya saing nasional dalam persaingan global.
IdREN terhubung ke jaringan riset international (TEIN) dan juga dengan National REN negara lain seperti Singapore (SingaREN), Malaysia (MYREN), Australia (AARNet), dan lainnya.
Baca Juga: Indosat Bangun Jaringan Transport 5G Ready Berbasis SRv6 Pertama di Asia Pasifik
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR