Indonesia memiliki potensi besar menjadi pasar besar untuk penyedia layanan komputasi awan (cloud).
Head of Solutions Architect ASEAN Amazon Web Service, Paul Chen, mengatakan sudah banyak perusahaan digital di Indonesia yang mengadopsi teknologi cloud dalam proses bisnisnya. Salah satu contohnya adalah aplikasi kesehatan HaloDoc.
Chen melihat HaloDoc telah lama menggunakan layanan cloud pada aplikasi bikinannya. Secara spesifik, HaloDoc memanfaatkan layanan cloud untuk menghubungkan antara dokter dengan pasien melalui aplikasi.
"Perusahaan seperti HaloDoc telah mengadopsi ini (layanan cloud) di bidang kesehatan. Jadi, saya menganggap bahwa itu (Indonesia) sudah cukup dewasa (dalam mengadopsi layanan cloud)," kata Chen dalam acara bertajuk Amazon Web Services (AWS) Re:Invent 2020.
Chen menjelaskan Indonesia merupakan negara yang terkenal akan sistem pertaniannya. Karena itu, Chen juga berharap agar perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang ini agar bisa lebih memaksimalkan layanan cloud.
Amazon Web Services (AWS) pun berencana untuk membangun data center di Indonesia pada 2021 mendatang. Kabar kehadiran data center ini sejatinya telah diumumkan oleh AWS sejak lama.
Pada 2018, AWS bahkan telah membuka kantor di Jakarta untuk mendukung basis pelanggan yang tumbuh cepat di seluruh Indonesia dan menciptakan pekerjaan baru di bidang teknologi di dalam negeri, seperti technical evangelist dan solution architect.
Jauh sebelum menjangkau Indonesia, AWS sudah lebih dulu menawarkan layanannya di berbagai negara seperti AS, Australia, Jepang, Singapura, Korea, dan berbagai negara lainnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR