Pendiri platform video konferensi Zoom, Eric Yuan didapuk sebagai Business Person of the Year 2020 oleh majalah Time. Wajah Yuan menghiasi salah satu sampul majalah asal New York ini bersama dengan beberapa wajah tokoh lainnya.
Sampul edisi tutup tahun itu mengilustrasikan antarmuka Zoom, di mana ada banyak foto profil peserta video konferensi yang tampil dalam format galeri.
Foto profil Eric Yuan lantas disorot di antara foto peserta lainnya. Zoom menjadi salah satu platform paling populer tahun ini di kala dunia sedang berjuang melawan pandemi.
Saat wabah Covid-19 menerjang dunia sejak awal tahun, pemerintah di banyak negara mengeluarkan imbauan agar warganya meminimaisir aktiviats di luar rumah.
Walhasil, mereka memanfaatkan platform video konferensi seperti Zoom untuk bekerja atau sekadar bersua dengan kerabat dan kolega tanpa harus keluar rumah.
Sebelumya, Zoom lebih banyak digunakan oleh perusahaan atau pebisnis untuk melakukan rapat jarak jauh. Dalam wawancara virtualnya dengan majalah Time, Yuan tidak pernah menduga sekalipun akan terjadi pandemi yang mendongkrak penggunaan platform besutanya.
"Kami tidak pernah memikirkan pengguna umum maupun sekolah K-12 (konsep pendidikan dari TK-SMA) ketika merencanakan tahun 2020," jelas pria kelahiran Tai'an, Shandong, China, 50 tahun lalu ini.
Yuan baru menyadari beberapa pekan setelah wabah Covid-19 diumumkan menjadi pandemi, bahwa platformnya memainkan peran penting di tengah pagebluk corona.
Tidak hanya lembaga pendidikan, pengguna biasa, atau perusahaan, Zoom juga digunakan oleh pejabat pemerintah untuk melangsungkan rapat online bersama jajarannya.
Walhasil, nilai saham Zoom ikut menanjak dan menjadikan Eric Yuan salah satu pebisnis terkaya yang masuk daftar majalah Forbes.
Tahun 2020, ada 267 pendatang baru yang masuk daftar orang terkaya versi majalah Forbes, salah satunya adalah Yuan yang menempati urutan ke-106 dengan total kekayaan 17,4 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 245 triliun (kurs Rp 14.150).
Kepopuleran Zoom tidak terlepas dari berbagai kritikan, terutama sistem keamanan. Bahkan, dunia membuat istilah baru yakni zoombombing yang menggambarkan aksi penyusupan peserta tak diundang ke acara konferensi virtual di platform Zoom.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR