Penulis: Quah Mei Lee (Associate Director di Frost & Sullivan)
Dalam mempelajari aneka kunci sukses dari berbagai solusi, hampir selalu bisa ditunjukkan bahwa konsep yang mendasarinya adalah tidak baru. Konsep-konsep yang mendasari tersebut bisa telah memiliki umur berabad-abad. Namun, apa yang membuat mereka sukses adalah pewaktuan dan kebutuhan. Hal yang serupa bisa dikatakan dengan FWA atau fixed wireless access. Sekarang, di tengah pandemi COVID-19, kata-kata seperti “pendisrupsi pasar” dan “pengubah kehidupan” telah diucapkan untuk mendeskripsikan FWA. GSMAi dan banyak lagi di industri telekomunikasi telah mengakui bahwa walau FWA bukan suatu konsep yang baru, pewaktuan dan kebutuhan berkontribusi terhadap pertumbuhannya yang cepat.
FWA sudah menjadi suatu solusi yang ditawarkan pada jaringan 4G selama bertahun-tahun. Baik GSA maupun GSMAi memiliki estimasi yang serupa mengenai berapa menyebarnya FWA ini. Sampai sekarang, 4G FWA diperkirakan telah diluncurkan oleh 406 operator telekomunikasi seluler di 164 negara dari 195 negara di dunia. Di 31 negara sisanya terdapat permintaan yang “siap meledak” untuk solusi FWA. 4G FWA tidaklah baru, jadi apa yang membuat FWA menjadi suatu titik fokus dari para operator telekomunikasi seluler sekarang?
Jawabannya terletak pada kombinasi dari kapabilitas tambahan unik dari 5G dan disrupsi yang dibawa oleh pandemi COVID-19. COVID-19 menciptakan urgensi untuk solusi-solusi digital untuk memastikan bahwa kita bisa tetap terhubung dan meneruskan kehidupan kita sehari-hari saat new normal seefektif mungkin. Pada 2020, yang menjadi sorotan adalah layanan kesehatan dan edukasi berkat pandemi dan lockdown secara nasional. Kedua industri vertikal tersebut mendorong 5G dan karenanya 5G FWA. Pasalnya, 5G punya kapabilitas untuk menjawab aneka kebutuhan enterprise.
FWA adalah contoh penggunaan pertama dari 5G ketika diluncurkan pada 2018, awalnya dengan 5G prastandar. 5G FWA menawarkan rollout dan orientasi yang lebih cepat, yakni mengurangi waktu deployment dari beberapa minggu menjadi kurang dari satu hari; kecepatan unduh yang lebih tinggi, yaitu sampai 100 Mbps; dan kemungkinan yang menggoda untuk mengurangi biaya layanan. Kecepatan unduh sampai 100 Mbps dengan harga yang terjangkau dalam suatu dunia yang kecepatan rata-rata fixed broadband masih jauh di bawah 100 Mbps adalah suatu argumentasi penjualan yang unik. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila 5G FWA disebut-sebut memiliki potensi untuk mengurangi biaya dari mobile broadband sampai 25% bila didukung oleh massive MIMO dan perangkat-perangkat pengguna akhir di rumah alias CPE yang berkinerja tinggi.
Di Jepang, Softbank mengutilisasi CPE berkinerja tinggi untuk memperbesar kapasitas sel, yang menghasilkan FWA dengan kecepatan sampai 261 Mbps. Kecepatan tertinggi melebihi 350 Mbps di beberapa area, dengan kecepatan rata-rata antara 40 Mbps sampai 50 Mbps. Di Arab Saudi, Zain men-deploy jaringan 5G-nya pada Oktober 2019; dalam waktu satu tahun, aneka layanan 5G FWA-nya telah beroleh puluhan ribu pelanggan, menghasilkan pertumbuhan pada ARPU dari Zain. ARPU Solusi 5G Zain saat ini empat sampai lima kali lebih tinggi dari ARPU solusi non-5G-nya dengan US$19. Operator telekomunikasi seluler dengan cepat memetik manfaat dari men-deploy solusi 5G FWA dari sudut pandang kinerja dan ekonomi.
KOMENTAR