COVID-19 telah mendisrupsi kehidupan kita dan memantik kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan dan memperbarui infrastruktur digital. Ia telah mengakselerasi penggunaan teknologi dan mentransformasi dunia. Dengan COVID-19, konektivitas perlu untuk tersedia di mana-mana dan andal. Ia kini merupakan suatu kebutuhan yang kritis dan vital pada masa new normal sejalan dengan broadband digunakan dalam skala global untuk menangani pandemi COVID-19. 4G dan 5G FWA membantu mengatasi gap pada suplai dengan aneka harga jual yang tepat. Mereka juga mempercepat transformasi digital dengan mendefinisikan ulang teknologi akses untuk membolehkan disrupsi yang diperlukan pasar.
Inilah mengapa operator telekomunikasi seluler telah meluncurkan beragam paket untuk mendukung pemerintah-pemerintah lokal dalam perlawanan mereka terhadap COVID-19. Berkat COVID-19, industri telekomunikasi telah menyaksikan pertumbuhan jumlah pelanggan dan pendapatan untuk layanan 4G dan 5G FWA. Mengambil sudut pandang lebih luas, bisa juga dibilang bahwa COVID-19 telah memainkan sebuah peranan kunci dalam meletakkan 4G dan 5G FWA pada tempatnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari yang sangat penting dan untuk siap menghadapi dunia digital masa depan.
Kebanyakan perusahaan berharap untuk membuat disrupsi pasar. Hal tersebut tidak sering terjadi, tetapi ketika terjadi, ia meninggalkan impresi yang tahan lama pada perusahaan dan para pengguna akhir. Namun, sebagian besar operator telekomunikasi seluler dengan FWA masih berada pada tahap penambahan pendapatan dari ekspansi geografis. Pada industri telekomunikasi, yang dikenal, secara rata-rata, memiliki pertumbuhan pendapatan yang marginal, bersemangat memproyeksikan potensi pertumbuhan dari 160 juta rumah tangga pada 2025 adalah normal. Meskipun begitu, operator telekomunikasi seluler telah berhasil menumbuhkan pendapatan dengan me-rolling out FWA.
Globe di Filipina adalah salah satu contoh yang baik. Antara kuartal pertama 2020 dan kuartal ketiga 2020, Globe mendapatkan 1,4 juta pelanggan FWA baru, membuat jumlah total pelanggan FWA-nya menjadi 2,78 juta. FWA saat ini merupakan teknologi utama untuk 80% dari total pelanggan broaband rumahannya. Yang membuat semangat juga, pendapatan untuk aneka layanan FWA Globe yang sesuai antara kuartal pertama 2020 dan kuartal ketiga 2020 meningkat sebesar 22% dibandingkan periode yang sama pada 2019. Operator telekomunikasi seluler lain, Turkcell, meningkatkan pangsa pasar untuk rumah dan enterprise dengan penawaran Superbox FWA-nya. Pada akhir 2019, terdapat 323.000 pelanggan Superbox, menunjukkan pertumbuhan sepuluh kali lipat dalam satu tahun.
Masih terdapat ruang untuk bertumbuh di luar konektivitas. Peluncuran awal FWA bertemu dengan kantong-kantong kebutuhan yang spesifik. Potensi dari FWA untuk mendisrupsi pasar adalah sangat besar, khususnya sejalan dengan sekarang kita memiliki aneka standar yang membolehkan network slicing pada jaringan 5G dan peluncuran iPhone 12 baru yang mendukung 5G. Broadband berkecepatan tinggi untuk dalam dan luar ruangan pada sebuah jaringan dengan sebuah penyedia layanan dan harga yang terjangkau adalah mungkin dengan 5G. Operator telekomunikasi seluler di seluruh dunia mengambil langkah berani untuk meningkatkan hal tersebut.
Zain di Arab Saudi memigrasikan ATM dari VSAT ke teknologi seluler. Langkah ini bisa memantik berbagai pergeseran struktur biaya yang besar. Sementara, Telkomsel di Indonesia berbicara mengenai solusi yang lebih pintar, lebih cepat, dan lebih andal dalam mengantisipasi kehadiran 5G di Indonesia. Ke depannya, 5G FWA dipasangkan dengan aneka perangkat baru dan CPE yang lebih terjangkau bisa mendorong inovasi dan aneka peluang pertumbuhan, misalnya dengan konvergensi fixed-mobile atau solusi-solusi FMC. Gim mobile yang seamless yang tidak lagi terbatas di dalam ruangan dengan serat optik bisa dimonetisasi dengan strategi blue ocean.
KOMENTAR