Saat ini, bagaimanapun, penting mengimplementasikan hybrid cloud dengan cara yang akan mengoptimalkan lingkungan TI untuk memaksimalkan efisiensi.
Inilah sebabnya mengapa lebih dari setengah perusahaan (53,6%) sangat setuju tentang kebutuhan untuk terlibat dengan para ahli, seperti penyedia cloud terkelola.
Mengatasi Berbagai Rintangan
Selain memaksimalkan efisiensi biaya, perusahaan juga dituntut untuk melakukan perubahan sikap terhadap keamanan dan kepatuhan serta kompleksitas penerapan hybrid cloud.
Laporan tersebut menemukan bahwa lebih dari separuh responden di APAC (51,2%) menyatakan bahwa kesulitan dalam mengelola keamanan data merupakan penghalang terbesar dalam mengadopsi hybrid cloud.
Untuk mengatasi hambatan ini, ketika bekerja di lingkungan yang kompleks seperti itu, maka perusahaan harus memilih lingkungan TI yang tepat, di mana nantinya secara aman dapat menjadi tuan rumah bagi aplikasi mission-critical mereka yang di tempatkan di public cloud dan private cloud; dan bekerja sama dengan mitra yang memahami industri tempat mereka bekerja untuk memastikan adanya kepatuhan.
Laporan ini pun telah menemukan bahwa kinerja jaringan dan kurangnya keterampilan juga dianggap sebagai hambatan yang cukup besar untuk pengadopsian hybrid cloud.
Apabila keduanya tidak ditangani dengan tepat, saat menerapkan cloud, maka dapat mengurangi manfaat yang ditawarkannya.
Baca Juga: Fintech Brick Memperoleh Pendanaan dari Better Tomorrow Ventures
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR