Niji Games yang memiliki tim beranggotakan empat orang membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan untuk menciptakan Umbra: Amulet of Light, mulai dari mengembangkan konsep hingga menciptakan versi final.
“Bahkan, direksi artistik membutuhkan beberapa kali percobaan sampai kami menemukan style (gaya) yang kami pakai saat ini,” imbuh Nikko.
Gaya artistik game ini sendiri diinspirasi oleh tema yang sedang tren pada tahun game ini diciptakan, yaitu dengan menggunakan gradien ombre and konsep yang minimalis.
Niji Games mencoba untuk membangun suasana yang unik untuk game tersebut dengan gaya seni yang indah dan warna-warna yang cerah.
“Hal itu digabungkan dengan partitur musiknya yang menciptakan suasana ‘misteri’ sehingga cocok untuk permainan teka-teki yang menantang otak,” cetus Nikko.
Selama penciptaan game Umbra: Amulet of Light, Nikko mengaku menemui tantangan tersendiri lantaran game tersebut menjadi game 3D pertama yang diciptakan oleh Niji Games.
“Meskipun mendesain blok dan bentuk bayangan bukanlah sebuah tugas yang mudah, saya melihatnya sebagai proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,” ucap Nikko.
Mendapat Dukungan dari Penerbit Game Asal Singapura
Hadirnya game Umbra: Amulet of Light mendapat sambutan positif dari para penggemar game di perangkat smartphone.
Banyak yang memuji keindahannya dan menyukai gameplay-nya, berikut dengan atmosfer dan alur ceritanya yang unik.
Bahkan, Umbra: Amulet of Light pernah terpilih menjadi salah satu game terbaik di Google Play pada tahun 2017 lalu.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR