Bermain game merupakan aktivitas menyenangkan yang sering dilakukan orang-orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Biasanya, bermain game dilakukan orang-orang untuk melepas stres atau sekadar membunuh rasa bosan di waktu senggang.
Membahas soal game, tentunya ada banyak genre (aliran) game yang bisa di mainkan, seperti MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), Battle Royale, RPG (Role-playing Game), strategi, aksi, dan sebagainya.
Dari banyaknya genre game, salah satu genre yang menarik adalah puzzle. Berbentuk teka-teki, genre game yang satu ini nyatanya dapat bermanfaat untuk mengasah otak pemainnya loh.
Saat ini, ada banyak sekali game puzzle yang bisa kita mainkan. Salah satunya, yaitu game bernama “Umbra: Amulet of Light” yang dikembangkan oleh Niji Games.
Oh ya, Niji Games merupakan indie gaming studio asal Indonesia dan sebelumnya telah melahirkan beberapa game menarik, seperti Leturn - Defense of Magic dan Jones: Jomblo is Happiness.
Berbicara mengenai Umbra: Amulet of Light, lantas apa yang membuat game ini berbeda dengan game puzzle lainnya?
Dalam wawancaranya dengan InfoKomputer, Nikko Soetjoadi (Co-founder Niji Games) mengungkapkan bahwa Umbra: Amulet of Light adalah game puzzle dalam bentuk tiga dimensi (3D) yang dapat dimainkan di perangkat smartphone (ponsel pintar).
“Niji Games telah membawa genre game puzzle ini ke level berikutnya dengan memperkenalkan tantangan unik yang menantang otak, berikut dengan grafis yang luas biasa,” tutur Nikko.
Untuk yang belum pernah memainkannya, game Umbra: Amulet of Light mengharuskan penggunanya mencocokkan gambar yang dihasilkan suatu benda dengan proyeksinya di dinding dalam game.
“Hal ini mungkin terdengar sederhana, tetapi setelah Anda mencobanya, permainan ini memiliki tantangan yang jauh lebih besar dari yang Anda kira,” kata Nikko.
Dikembangkan Selama Setengah Tahun
Niji Games yang memiliki tim beranggotakan empat orang membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan untuk menciptakan Umbra: Amulet of Light, mulai dari mengembangkan konsep hingga menciptakan versi final.
“Bahkan, direksi artistik membutuhkan beberapa kali percobaan sampai kami menemukan style (gaya) yang kami pakai saat ini,” imbuh Nikko.
Gaya artistik game ini sendiri diinspirasi oleh tema yang sedang tren pada tahun game ini diciptakan, yaitu dengan menggunakan gradien ombre and konsep yang minimalis.
Niji Games mencoba untuk membangun suasana yang unik untuk game tersebut dengan gaya seni yang indah dan warna-warna yang cerah.
“Hal itu digabungkan dengan partitur musiknya yang menciptakan suasana ‘misteri’ sehingga cocok untuk permainan teka-teki yang menantang otak,” cetus Nikko.
Selama penciptaan game Umbra: Amulet of Light, Nikko mengaku menemui tantangan tersendiri lantaran game tersebut menjadi game 3D pertama yang diciptakan oleh Niji Games.
“Meskipun mendesain blok dan bentuk bayangan bukanlah sebuah tugas yang mudah, saya melihatnya sebagai proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,” ucap Nikko.
Mendapat Dukungan dari Penerbit Game Asal Singapura
Hadirnya game Umbra: Amulet of Light mendapat sambutan positif dari para penggemar game di perangkat smartphone.
Banyak yang memuji keindahannya dan menyukai gameplay-nya, berikut dengan atmosfer dan alur ceritanya yang unik.
Bahkan, Umbra: Amulet of Light pernah terpilih menjadi salah satu game terbaik di Google Play pada tahun 2017 lalu.
Yang terbaru, game ini masuk dalam nominasi Penghargaan Game Seluler Internasional ke-2 di Asia Tenggara.
Oh ya, Niji Games juga merupakan salah satu peserta di program Google Indie Games Accelerator (IGA) yang digelar pada tahun 2018.
Di program tersebut, Niji Games bertemu dengan dua C-level dari Storms, yaitu David Yin (Chief Executive Officer Storms) dan Benjamin Pommeraud (Chief Growth Officer Storms).
Storms adalah sebuah gaming startup asal Singapura yang diinvestasikan oleh Singtel, AIS, SK Telecom dan EDB New Ventures. Lini bisnis utama Storms mencakup Storms Publishing dan Storms Social Instant Games.
“Ketika kami menjadi mentor Niji Games di program IGA, kami terpesona dengan Umbra: Amulet of Light dikarenakan visual, gameplay dan mekanisme game-nya yang indah. Kombinasi yang dimiliki game tersebut membuat kami percaya bahwa Umbra: Amulet of Light tidak hanya akan menarik pasar lokal, tetapi juga global,” papar David.
Dari pertemuan tersebut, Niji Games dan Storms akhirnya menjalin kemitraan untuk mengembangkan game Umbra: Amulet of Light.
Yang menariknya, Niji Games adalah studio game indie asal Indonesia pertama yang bekerja sama dengan Storms Publishing.
Lewat kemitraan tersebut, Storms berkomitmen membantu Niji Games untuk bersaing secara regional dan global dengan memberi nasihat yang berbasis data (seperti bagaimana cara mengoptimalkan game mereka) dan membantu untuk mewujudkannya.
“Melihat potensi yang Niji Games miliki, Storms bahkan turut bermitra dengan Google dan Telkomsel untuk membantu Niji Games mewujudkan ambisi lokal dan globalnya,” terang David.
Target ke Depan Niji Games
Tidak seperti genre game pada umumnya yang memiliki audiens khusus, game Umbra: Amulet of Light dibuat untuk dinikmati oleh semua orang - terlepas dari tingkat ketertarikan dan kemahirannya dalam bermain game.
“Game yang kami pernah kembangkan sebelumnya juga merupakan game puzzle, dan game ini (Umbra: Amulet of Light) disambut baik oleh para pemain game di berbagai penjuru dunia,” ujar Nikko.
Oleh karena itu, ketika ditanyai mengenai target ke depannya, ia menuturkan bahwa Niji Games akan memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan lebih banyak pemain yang suka bermain game puzzle.
“Pada saat yang sama, kami juga akan terus membuat game ini menjadi lebih menarik untuk dimainkan para pemainnya. Sejak game pertama kali dikembangkan, kami telah melakukan peningkatan pada kontrol, mendesain ulang UI (User Interface), dan mengembangkan tutorial game-nya,” tambahnya.
Di luar game Umbra: Amulet of Light, Niji Games juga memiliki target lain yakni mengembangkan beberapa game baru.
“Saat ini, kami sedang mengerjakan beberapa game smapthone baru yang menarik. Salah satunya ialah game kasual Slots RPG yang menggabungkan mekanisme pertempuran RPG dan mesin slot di kasino,” pungkas Nikko.
Baca Juga: Jaringan 5G Diprediksi Hancurkan Bisnis PlayStation dkk, Kok Bisa?
Baca Juga: Adjust: Aplikasi Seluler Terus Tumbuh, Tiga Aplikasi Ini Paling Signifikan
Baca Juga: Inilah Kunci Penting Menjadi Shoutcaster di Pertandingan Esports
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR