Di ekosistem hybrid cloud seperti inilah, konsep data fabric menjadi relevan. Data fabric pada dasarnya adalah arsitektur dan data services yang memungkinkan konsistensi layanan data di lingkungan on-premise maupun cloud. Data yang didesain untuk lingkungan on-premise, dengan mudah bisa langsung dipindahkan ke cloud tanpa harus dimodifikasi.
Konsistensi ini memudahkan perusahaan mengelola dan mendapatkan insight dari semua data yang mereka miliki, terlepas dari lokasi penyimpanan data tersebut. “Jadi tujuan kami adalah memberikan data-rich customer experience,” tambah Ana.
Manfaat Hybrid Cloud dan Multi Cloud
Untuk mewujudkan konsep data fabric ini, NetApp telah bekerjasama dengan tiga penyedia layanan cloud global, yaitu Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud.
Dukungan terhadap tiga penyedia layanan cloud terbesar itu membuat solusi data fabric NetApp tidak cuma cocok untuk strategi hybrid cloud, namun juga multi-cloud. Data yang tersimpan di tiga penyedia cloud tersebut tetap bisa “berbicara” atau berinteraksi, yang berarti menghilangkan kompleksitas yang biasanya terjadi.
Fleksibilitas menempatkan data di mana saja seperti yang ditawarkan NetApp ini diklaim akan memberi banyak manfaat bagi perusahaan. “Salah satu contohnya adalah freedom of choice, karena customer dapat mengkombinasikan resources di on-premise dan cloud,” ujar Ana.
Ana mengambil contoh skenario di perusahaan e-commerce, yang menghadapi lonjakan trafik jauh di atas rata-rata ketika terjadi harbolnas. Di kondisi ini, perusahaan e-commerce tersebut bisa langsung memanfaatkan sumber daya yang di cloud. Lalu ketika momen harbolnas selesai, beban sistem kembali ditangani oleh infrastruktur on-premise yang relatif lebih mudah dikontrol dari sisi operasi maupun biaya.
Manfaat lain dari data fabric NetApp adalah perusahaan bisa menjajal teknologi terbaru (seperti Artificial Intelligence atau big data) yang dimiliki penyedia layanan cloud. Perusahaan bisa mengukur terlebih dahulu manfaat dari teknologi baru tersebut sebelum mengambil keputusan. “Customer bisa mencoba dan membayar sesuai dengan service yang digunakan, sehingga kebutuhan belanja modal bisa dievaluasi dan diputuskan secara tepat,” ungkap Ana.
Singkat kata, NetApp berkeyakinan solusi data fabric akan memudahkan perusahaan dalam memanfaatkan data sebagai aset berharga. Dan kisah AstraZeneca di atas mengkonfirmasi kemudahan tersebut.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR