Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memprediksi wabah penyakit sebelum terjadi dengan membubuhi keterangan pada data yang dikumpulkan, menyajikannya, dan menerapkan tindakan pencegahan.
Seperti solusi yang dikembangkan perusahaan asal Norwegia yaitu Norway’s Seafood Innovation Cluster, yang di mana mereka menciptakan solusi bernama AquaCloud.
Aquacloud merupakan sebuah program berbasis cloud yang bertujuan untuk membantu pembudidaya dalam menangani kutu laut, memprediksi, dan bahkan mencegah perkembangan kutu di keramba dengan tujuan mengurangi biaya perawatan medis, sehingga pembudidaya dapat meminimalkan kematian ternaknya.
Di negara lain yakni India, perusahaan Aquaconnect menawarkan FarmMOJO, aplikasi smartphone yang membantu pembudidaya udang dalam memprediksi penyakit dan meningkatkan kualitas air.
“Teknologi pintar adalah kunci untuk produktivitas dan manajemen penyakit yang lebih baik,” tutur Raj Somasundaram, CEO Aquaconnect.
Selain itu, teknologi seperti drone dan robot yang dilengkapi sensor juga dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data seperti pH air, tingkat keasinan air, kadar oksigen yang terlarut, kekeruhan air, polutan, dan bahkan detak jantung ternak – semuanya dapat diakses melalui aplikasi di smartphone.
Salah satu perusahaan yang mengembangkan teknologi itu adalah SHOAL, yang menggunakan robo-fish untuk mendeteksi sumber polusi di bawah air di dekat wilayah pembudidaya akuakultur dan fasilitas lainnya.
Itu dia beberapa contoh inovasi teknologi berbasis AI yang dikembangkan banyak perusahaan teknologi saat ini untuk membantu kinerja pembudidaya di sektor akuakultur.
Ke depannya, inovasi-inovasi teknologi berbasis AI tentunya akan terus berkembang dan teknologi otomatisasi secara penuh untuk di sektor ini mungkin masih akan jauh.
Kita tidak akan melihat pembudidaya yang dapat mengelola secara penuh bisnisnya dengan tanpa campur tangan manusia dalam waktu dekat ini.
Tetapi, memanfaatkan dan berinvestasi dalam teknologi berbasis AI di saat ini tentunya dapat berpotensi besar ke pembudidaya dalam menghasilkan lebih banyak makanan dari perairan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan manusia di dunia yang di mana populasinya terus bertambah, sekaligus mengurangi biaya dan dampak lingkungan dari operasi bisnis akuakulturnya.
Baca Juga: Contoh Penerapan Artificial Intelligence pada Fungsi HR di Perusahaan
Baca Juga: Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Sektor Pendidikan
Baca Juga: Contoh Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence di Industri Migas
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR